Suasana di luar arena debat Pilkada Jakarta 2024 pada Minggu malam, 17 November 2024, memanas.
Tensi meningkat ketika para pendukung masing-masing pasangan calon terus meneriakkan yel-yel dukungan untuk jagoan mereka.
Khususnya massa pendukung pasangan nomor 1, Ridwan Kamil, dan pasangan nomor urut 3, Pramono Rano.
Seruan yang awalnya hanya untuk memuja pasangan yang didukung mulai berubah menjadi provokasi ketika yel-yel tersebut bernada merendahkan pasangan lawan.
Para pendukung juga terlihat mengibarkan bendera dan mengenakan slayer yang bertujuan mendukung pasangan mereka, sementara menyindir lawan.
Melihat situasi yang semakin memanas, Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Chondro, segera turun tangan untuk menenangkan suasana.
"Saya minta tenang, tidak ada yang yel-yel, tidak ada yang menabuh-nabuh, di dalam sedang on air. Tolong korlap kendalikan," ujarnya dengan tegas.
Susatyo kemudian meminta agar alat-alat perkusi, seperti snare dan bass drum, disita untuk mencegah kericuhan lebih lanjut. Namun, para pendukung pasangan calon tersebut menentang permintaan tersebut.
Akhirnya, Kapolres Jakarta Pusat memberikan kelonggaran dan tidak menyita alat-alat perkusi dengan syarat pendukung menjaga ketenangan.
Situasi pun berangsur-angsur kondusif, dengan aparat kepolisian membentuk barikade di antara massa pendukung kedua pasangan calon untuk menjaga keamanan.(*)