Kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke China disambut hangat oleh sejumlah taipan asal Indonesia, termasuk Garibaldi 'Boy' Thohir, Franky Oesman Widjaja (Sinar Mas), Tomy Winata (Artha Graha), hingga Prajogo Pangestu (Barito Pacific).
Dalam video yang diunggah di akun Instagram Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, @anindyabakrie, pada Minggu (10/11/2024), tampak para pengusaha ternama tersebut berebut untuk bersalaman dengan Prabowo.
“Menyambut kedatangan Pak Presiden @prabowo di Beijing, China. Pak Presiden tiba di RRC untuk kunjungan kenegaraan, dan memulai lawatan ke negara-negara lainnya seperti Amerika, Peru, Brazil, dan UK,” tulis Anindya Bakrie.
Prabowo dalam kunjungan ini tampak didampingi putranya, Didit Prabowo, dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo, yang merupakan pemimpin Arsari Group. Ini menjadi lawatan pertama Prabowo ke luar negeri sebagai presiden, sebelum melanjutkan perjalanan ke negara-negara lain.
Menurut catatan, beberapa konglomerat yang ikut dalam rombongan tersebut pernah berseberangan dengan Hashim dalam urusan bisnis. Pada 2005, Hashim yang berkongsi dengan Sukanto Tanoto, terlibat persaingan dalam mengakuisisi PT Adaro Indonesia dengan Boy Thohir dan TP Rachmat cs. Pertarungan tersebut akhirnya dimenangkan oleh Boy Thohir.
Hal serupa terjadi dengan Franky Oesman Widjaja, generasi kedua pemilik Sinar Mas, yang bukanlah sekutu lama bagi Hashim. Pada 2019, ketika Hashim mengalami kesulitan dalam mengelola Kiani Kertas, ia tidak mendapat bantuan dari Sinar Mas. Sinar Mas, yang memiliki bisnis kertas bernama Asia Pulp and Paper (APP) di Riau, dianggap melihat Kiani Kertas sebagai kompetitor, bukan mitra.
Namun kini, setelah Prabowo menjadi orang nomor satu di Indonesia, banyak pihak ingin merapat untuk memperlancar bisnis mereka.
Anindya bersama Hashim tiba lebih dulu di China untuk mempersiapkan kunjungan dan rapat dengan sejumlah pihak di negara tersebut. Langkah ini bertujuan menjajaki peluang kerja sama antara Indonesia dan China demi mendukung target Presiden Prabowo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
“Di awal kunjungan, kami bertemu dengan Pak Dubes Indonesia untuk RRC, Pak @djauharioratmangun. Lalu bersama Pak Hashim dan Pak Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman, @fahrihamzah, kami melakukan kunjungan kerja ke CCTC (China Construction Technology Consulting),” tutur Anindya.(*)