PDIP Tempuh Jalur Hukum Terkait Keanehan Hasil Pilkada Banten 2024
Jakarta, 28 November 2024 – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mengambil langkah hukum terkait dengan dugaan keanehan yang terjadi dalam Pilkada Banten 2024.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyatakan bahwa Airin Rachmi Diany, mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran di Banten dan pemenang Pileg 2024, mengalami kekalahan di Pilkada Banten meskipun sebelumnya memiliki elektabilitas tinggi. Airin, yang berpasangan dengan Ade Sumardi, kalah dari pasangan Andra-Dimyati, yang menurut Basarah adalah hasil yang tidak masuk akal.
"Di luar akal kami, seorang Airin harus mengalami intervensi kekuasaan untuk menggagalkan pemenang,” ujar Basarah dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
Sebelum hari pencoblosan, elektabilitas Airin-Ade diklaim mencapai 77 persen, namun angka tersebut turun secara signifikan pada hari pencoblosan.
"Semua hasil survei yang hampir satu minggu melaporkan perbandingan yang sangat signifikan antara Airin dan kandidat lainnya di atas 70 persen, namun hanya beberapa hari saja bisa berubah secara signifikan," sesalnya.
Basarah menegaskan bahwa PDIP tidak mempermasalahkan siapa yang menang atau kalah dalam pilkada, namun lebih kepada dugaan penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan aparat hukum.
"Oleh karena itu kami akan tetap melakukan legal action, perlawanan hukum," tegas Basarah.
PDIP telah berkoordinasi dengan Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy, Airin, dan DPD Golkar Banten untuk mengambil langkah hukum yang diperlukan demi keadilan dan menjaga peradaban demokrasi. (*)
