Temuan Uang Rp 1 Triliun di Rumah Pensiunan MA, Mahfud MD Sebut Ada Markus di Tubuh MA
Temuan uang sebesar Rp 1 triliun di rumah pensiunan Mahkamah Agung (MA), Zarof Ricar, telah menjadi sorotan publik. Menanggapi hal tersebut, mantan Menko Polhukam Mahfud MD ikut memberikan komentar, bahkan menyebut adanya dugaan makelar kasus (markus) di tubuh MA.
Awalnya, Mahfud MD menyinggung soal penemuan uang Rp 1 triliun di rumah Zarof Ricar, seorang pensiunan ASN yang pernah menjabat sebagai Kepala Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI. Temuan ini terungkap terkait dengan putusan kontroversial dalam kasus pembunuhan yang melibatkan Ronald Tanur. Mahfud MD meyakini bahwa uang yang ditemukan itu merupakan hasil dari praktik markus.
"Rp 1 triliun itu menurut saya, saya yakin itu uang haram. Itu artinya urusan perkara. Apalagi dia statusnya mengaku sebagai markus, karena dia bilang untuk urusi perkara," kata Mahfud dalam wawancaranya di channel YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 12 November 2024.
Mahfud MD juga mengungkapkan keyakinannya bahwa banyak hakim yang terlibat dalam praktik tersebut. "Itu sebabnya menurut info yang saya peroleh, nampaknya ada keengganan dari MA untuk membongkar kasus ini," ujar Mahfud.
Mahfud menjelaskan lebih lanjut tentang kasus pembebasan Ronald Tanur, yang menurutnya merupakan keputusan yang tidak masuk akal. Kejaksaan yang telah bekerja keras merasa bahwa bukti-bukti yang ada dibalikkan, sehingga memicu kemarahan publik. "Lalu kasasi," kata Mahfud.
Dalam proses kasasi, Mahfud MD menyatakan bahwa Komisi Yudisial seharusnya menjatuhkan sanksi berat terhadap hakim yang terlibat. Namun, ia mencurigai MA enggan membongkar kasus ini karena takut jejak uang Rp 1 triliun tersebut terbongkar. "Pada akhirnya, setelah Zarof ditangkap, MA mengeluarkan keputusan untuk menghindari kehilangan muka," ujarnya.
Mahfud MD juga membeberkan adanya jalur khusus bagi mafia kasus di MA. Ia menyebutkan bahwa di MA terdapat lift khusus yang disebut "lift Kompi A." "Yang datang ke situ adalah orang-orang tertentu yang sudah punya janji bertemu dengan pejabat di atas," kata Mahfud.
Mahfud menjelaskan bahwa biasanya ada lift untuk tamu di tempat-tempat tertentu, namun ada lift khusus yang digunakan oleh orang-orang tertentu yang terlibat dalam praktik markus. "Nanti ada orang tertentu yang sebelum masuk itu diarahkan. Nanti di atas itu cincai," ungkap Mahfud.(*)