Chico Hakim: Tuduhan Budi Arie Soal Keterlibatan Tony Tomang dalam Tim Pramono-Rano Tidak Berdasar
Juru bicara tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Chico Hakim, menanggapi pernyataan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi, yang menyebut bahwa Ketua Tim Pemenangan Bidang Media Sosial Pramono-Rano, berinisial T alias Tony Tomang atau Zulkarnaen Aprilianto, ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam kasus judi online.
Chico menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Budi Arie adalah berita bohong atau hoaks. Ia menegaskan bahwa nama tersebut tidak ada dalam susunan tim pemenangan Pramono-Rano.
“Apa yang disampaikan oleh Budi Arie adalah fitnah yang tidak berdasar, karena nama yang bersangkutan, yang disebut-sebut, tidak pernah ada di dalam tim kampanye Pramono-Rano,” kata Chico saat dihubungi media, Senin (11/11/2024).
Chico mengaku pihaknya tengah mempertimbangkan untuk melaporkan Budi Arie ke pihak berwenang atas dugaan penyebaran fitnah dan hoaks serta berita yang berpotensi menghasut.
“Kami sedang mempertimbangkan untuk melaporkan Budi Arie ke pihak yang berwajib terkait dengan fitnah, hoaks, dan berita yang menghasut ini,” ungkap Chico.
Meski demikian, Chico menyatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Ia meminta semua pihak menunggu keputusan akhir.
“Nanti kita lihat kelanjutannya,” ucapnya.
Nama Budi Arie Mencuat dalam Kasus Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi
Nama Budi Arie mencuat di publik setelah kasus judi online yang melibatkan sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) diungkap polisi. Budi Arie terseret dalam pemberitaan setelah mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengusulkan agar pihak kepolisian memeriksa Budi Arie terkait peranannya saat menjabat sebagai Menteri Kominfo.
Kominfo berganti nama menjadi Komdigi usai Prabowo Subianto menjabat sebagai Presiden menggantikan Joko Widodo.
Total tersangka dalam kasus judi online yang melibatkan pegawai Komdigi mencapai 18 orang, dengan 10 di antaranya merupakan pegawai Komdigi.
Budi Arie Buka Suara Terkait Skandal Judi Online dan Sosok T
Budi Arie akhirnya angkat bicara terkait skandal judi online yang menyeret sejumlah pegawai di Komdigi. Ia mengungkapkan bahwa sosok T, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai pengendali bandar judi online, adalah orang yang membawa atau merekomendasikan tersangka AK untuk masuk sebagai tim Tenaga Pengawasan dan Penindakan Take Down Situs Judi Online di Kominfo.
Budi Arie menyebut sosok T sebagai seorang aktivis politik yang dekat dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sosok T tersebut sebelumnya masuk dalam tim sukses pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pilpres 2024, dan kini diduga terlibat dalam tim sukses Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 sebagai Ketua Bidang Konten Media Sosial.
“T merupakan aktivis politik yang dekat dengan Menteri Perhubungan (Budi Karya). Dia sebelumnya masuk timses resmi Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024 dan Pilkada Jakarta pasangan Pramono-Rano, dari PDI Perjuangan sebagai Ketua Bidang Konten Media Sosial,” ujar Budi Arie, Senin (11/11/2024).
Penangkapan Zulkarnaen Apriliantony Alias Tony Tomang dalam Kasus Judi Online
Sosok T, yang diduga adalah Zulkarnaen Apriliantony alias Tony Tomang, merupakan mantan komisaris BUMN PT HIN. Dugaan ini diperkuat oleh pengakuan Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, yang menyebutkan penangkapan dan penetapan tersangka terhadap Zulkarnaen Apriliantony pada Selasa (5/11/2024).
Diketahui, sebelum ramai penangkapan pegawai Komdigi dalam kasus judi online, sosok T sudah sempat menjadi sorotan publik pada Agustus lalu. Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, sempat menyebut T sebagai pengendali bisnis judi online di Indonesia dalam sebuah rapat terbatas di Istana Kepresidenan.
Benny Rhamdani bahkan diperiksa oleh Polri terkait pernyataannya, namun identitas T dan kasus ini sempat menguap.
Budi Arie mengaku merasa dirinya adalah korban dari kasus judi online yang menyeret sejumlah oknum pegawai Komdigi. Menurutnya, ia menjadi korban pengkhianatan yang dilakukan oleh oknum pegawai di kementerian yang ia pimpin.
“(Saya) justru menjadi korban pengkhianatan yang dilakukan oleh oknum pegawai Komdigi,” ujarnya.(*)