Megawati: Demokrasi Indonesia Terancam Mati akibat Campur Tangan Kekuasaan
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan keprihatinannya terhadap ancaman terhadap demokrasi Indonesia dalam Pilkada Serentak 2024. Ia menilai ada dugaan campur tangan kekuasaan yang mengancam kedaulatan rakyat dalam menentukan hak pilihnya.
"Demokrasi kini terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara. Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara," tegas Megawati dalam pidato berjudul “Sikap Politik Terhadap Anomali Pilkada 2024” yang disampaikan melalui video.
Megawati khawatir jika penyalahgunaan kekuasaan terus berlanjut, maka hal tersebut bisa merusak tatanan demokrasi yang telah dibangun selama ini. Ia menilai kekuasaan telah memanipulasi kedaulatan rakyat demi kepentingan politik.
“Dalam pemilu itu rakyat sungguh berdaulat, lalu mengapa kedaulatan rakyat itu kini dimanipulasi hanya karena kekuasaan?” kata Megawati.
Megawati kemudian mengungkapkan dugaan penyalahgunaan kekuasaan di beberapa wilayah, termasuk Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan provinsi lainnya.
"Di Jawa Tengah misalnya, saya mendapatkan laporan betapa masifnya penggunaan penjabat kepala daerah, hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral," ujar Megawati.
Megawati menekankan bahwa Mahkamah Konstitusi telah memutuskan bahwa aparatur negara yang tidak netral bisa dikenakan tindak pidana. Oleh karena itu, segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan harus dihentikan.
“Saya mengenal Jawa Tengah dengan baik. Saya terpilih sebagai anggota DPR RI tiga kali. Jawa Tengah bukan hanya 'kandang banteng', namun menjadi tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme,” tambahnya.
Namun, ia mengungkapkan keprihatinan bahwa dalam situasi seperti ini, kekuasaan mampu memobilisasi segala sesuatu untuk kepentingan politik, yang berujung pada pembungkaman.
“Apa yang terjadi saat ini sudah di luar batas-batas kepatutan etika, moral, dan hati nurani,” sesalnya.
Megawati juga mengimbau kepada seluruh simpatisan, anggota, dan kader PDIP, serta rakyat Indonesia, untuk tidak takut dalam menyuarakan kebenaran meski ada intimidasi.
“Jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran,” tegas Megawati.
Ia menegaskan bahwa PDIP tidak akan pernah lelah berjuang demi keadilan dan melawan segala bentuk intimidasi kekuasaan.
“Ingat, bahwa pilkada seharusnya mencerminkan peningkatan peradaban, etika, moral, hati nurani, dan harus jelas tergambarkan. Terus jaga semangat perjuangan. Kita tidak pernah menyerah. Kita terus melakukan perlawanan secara terukur dalam koridor hukum,” pungkas Megawati. (*)