Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Lex Wu Ungkap Isi Chat WA Anak Ivan Sugianto, Arogansinya Mirip Sang Bapak di Video Viral Intimidasi Murid SMAK Gloria 2 Surabaya

 Ivan Sugianto ungkap permintaan maaf terbuka usai video intimidasi murid SMAK Gloria 2 Surabaya viral. (X @dhemit_is_back)

Skandal Intimidasi Ivan Sugianto: Isi Chat WhatsApp Anak Terungkap, Pihak Keluarga Akui Perbuatan Salah

Skandal intimidasi yang melibatkan pengusaha Ivan Sugianto di SMAK Gloria 2 Surabaya terus menjadi perhatian publik setelah pegiat sosial Lex Wu membongkar isi chat WhatsApp dari anak Ivan Sugianto, EMS. Chat tersebut menampilkan sikap arogan dan intimidatif yang diduga ditiru oleh EMS, yang sebelumnya telah mengirimkan pesan bernada ancaman kepada seorang siswa berinisial E.

Lex Wu mengungkapkan bahwa sebelum insiden viral yang menunjukkan Ivan Sugianto memaksa seorang siswa untuk bersujud dan menggonggong, EMS sudah lebih dulu mengirimkan pesan intimidatif kepada E. Dalam chat tersebut, EMS menulis: "Bro, lu pulang sekolah jam berapa? Ajak semua temenmu yang merasa punya masalah dengan saya. Aku tunggu kamu di depan sekolahan."

Pesan kedua yang lebih mengancam juga terungkap, yang berisi: "Brooo elu ndak jawab, Gua masuk ke sekolahan, kalo ndak dapat aku samperin rumahmu, kamu anak *** dan ***."

Melihat perilaku tersebut, Lex Wu langsung membagikan bukti chat di media sosial, mengkritik keras tindakan EMS yang dianggap sudah melampaui batas. "Keren gak coba, masih kecil aja maen intimidasi, kenapa bisa demikian? Karena merasa bapaknya orang kuat," tulis Lex Wu dalam unggahannya.

Lex juga menyoroti bagaimana pengaruh buruk Ivan Sugianto sebagai figur otoritas menular pada anaknya. "Bro, kalian kalau lagi main cepu-cepuan atau lagi nyari uang 'operasional' pake jasa Ivan juga," sindirnya dalam cuitan tersebut.

Setelah mendapatkan kecaman luas dari masyarakat, Ivan Sugianto akhirnya merespons dengan permintaan maaf terbuka. Dalam pernyataan yang disampaikan, Ivan mengakui bahwa tindakannya telah memicu kemarahan banyak pihak. Ia menyatakan bahwa dirinya sedang melakukan introspeksi diri atas perbuatannya.

“Saya selama ini lebih memilih diam, saya lebih memilih introspeksi diri atas perbuatan yang terjadi,” ujar Ivan. Ia juga berharap agar Tuhan dapat memaafkannya dan membantunya menjadi pribadi yang lebih baik.

Kasus ini telah menimbulkan reaksi publik yang kuat, terutama terkait dengan peran figur otoritas dalam membentuk perilaku anak-anak. Banyak pihak berharap agar insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, agar tidak ada lagi tindakan intimidasi yang dilakukan oleh siapa pun, baik itu orang tua, anak, atau masyarakat luas.(*)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved