Langkah Menteri Agus Copot Karutan Salemba Tepat

 

Penonaktifan Kepala Rutan Salemba, Jakarta, Sebagai Tindak Lanjut Kasus Kaburnya 7 Tahanan

Penonaktifan Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta, Agung Nurbani, akibat kaburnya tujuh tahanan, patut diapresiasi.

Kaburnya tujuh tahanan pada Selasa, 12 November 2024, diduga akibat kelalaian petugas yang bertugas, termasuk Karutan Salemba. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Prof Agus Surono, mengungkapkan bahwa langkah penonaktifan ini menunjukkan komitmen Menteri Hukum dan HAM untuk serius dalam memberikan reward and punishment terkait manajemen lembaga pemasyarakatan.

"Harus diapresiasi karena merupakan wujud komitmen Menteri untuk serius memberikan reward and punishment dalam me-manage lembaga pemasyarakatan agar berada sesuai tujuan UU 22/2022 tentang Pemasyarakatan," kata Prof Agus, Jumat, 15 November 2024.

Lebih lanjut, Prof Agus mendorong Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, untuk berani memberikan sanksi lebih berat jika terbukti ada keterlibatan dari oknum petugas dalam peristiwa tersebut.

“Kalau ada dugaan kesengajaan keterlibatan dari para oknum petugas lapas, tidak hanya sanksi pencopotan, bahkan lebih berat lagi sesuai PP tentang Pemasyarakatan,” tegasnya.

Peristiwa kaburnya tujuh tahanan di Rutan Salemba ini menjadi salah satu dari banyaknya masalah yang kerap muncul di lembaga pemasyarakatan, termasuk masalah kelebihan kapasitas yang hingga kini belum menemukan solusi konkret.

Prof Agus menyarankan, ke depan, perlu ada inovasi dalam pembinaan narapidana, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta pembaharuan infrastruktur Rutan atau Lapas.

“Agar persoalan over capacity Lapas juga bisa diatasi dengan baik,” tutupnya.

Saat ini, peristiwa kaburnya tujuh tahanan di Rutan Salemba masih dalam penyelidikan internal. Menteri Agus menjelaskan, sipir hingga Karutan juga diperiksa.

"Sekarang sudah ditunjuk Pelaksana Karutan Narkoba dan KPLP," tegas Agus.(*)

Baca Juga