Nasib Kemenangan Bobby Nasution di Pilgub Sumut Masih Tanda Tanya
Nasib kemenangan calon Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, kini menjadi tanda tanya. Isu mengenai kegagalan pembangunan yang ditinggalkan Bobby saat menjabat Wali Kota Medan semakin mengemuka. Ditambah dengan bayang-bayang ayah mertuanya, Presiden Joko Widodo, yang kini dianggap mulai melemah, posisi Bobby semakin terancam.
Komentator politik, Rocky Gerung, mengungkapkan bahwa calon-calon yang didukung oleh KIM Plus (Koalisi Indonesia Maju) kini semakin kekurangan daya untuk mendulang energi terakhir dalam Pilkada.
“Ini semacam paradoks bahwa setelah Jokowi lengser, tentu KIM Plus itu juga mengalami defisit energi,” ujar Rocky dalam sebuah unggahan di kanal YouTube, Senin (11/11/2024).
Ia menambahkan, semua tokoh yang didukung oleh Jokowi diduga akan mengalami penurunan daya tarik politik setelah masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo berakhir.
“Selama ada Jokowi, modalitas dari tokoh-tokoh ini hilang, pamornya hilang,” sebut Rocky.
Menurutnya, tokoh-tokoh yang sebelumnya didorong oleh Jokowi kini mulai kehilangan pamor. Di Jakarta, misalnya, Ridwan Kamil mulai redup. Di Medan, Bobby juga mulai kehilangan akses ke pemilih yang menjadi basis dukungannya.
“Di Jakarta Ridwan Kamil mulai redup, di Medan juga begitu, Bobby mulai kehilangan akses pada pemilih real dia itu, di Jawa Tengah apalagi, itu jadi ada ketakutan bahwa yang akan menang calon PDIP pak Andika itu,” tambahnya.
Rocky pun meragukan apakah Bobby akan berhasil merebut kursi Gubernur Sumatera Utara atau justru harus mengalah dengan lawannya.
“Saya prediksi bahwa hasil Pilkada nanti akan dimenangkan oleh mereka yang tidak terasosiasi dengan dinasti Jokowi,” tegasnya.
Meski Peringkat Elektabilitas Teratas, Tantangan Politik Tetap Menghantui Bobby
Meski begitu, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga, seperti Litbang Kompas, Katadata Telco Survey, Lembaga Survei Indonesia, Vote Institute, Hanim, dan Kata Data Insight Center, elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution dan Surya, menempati posisi teratas.
Bobby-Surya meraih elektabilitas sebesar 62 persen, sementara lawannya, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri, memperoleh 29,1 persen.
Bobby dan Surya diusung oleh 10 partai politik, antara lain Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Perindo, PPP, dan PSI. Sedangkan Edy Rahmayadi dan Hasan Basri didukung oleh enam partai politik, yaitu PDIP, Hanura, Partai Buruh, PKN, Partai Ummat, dan Partai Gelora.
Meski elektabilitas unggul, Bobby Nasution tetap menghadapi tantangan besar menjelang Pilkada Sumatera Utara.(*)