Pembangunan IKN Terus Berlanjut Pasca Jokowi Lengser, Karyawan Swasta Ungkap Kesaksian
Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser pada 20 Oktober 2024, muncul sejumlah spekulasi di kalangan publik terkait kelanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Sebagian warganet bahkan beranggapan bahwa proyek tersebut terhenti, terutama karena anggaran IKN pada tahun 2025 hanya dialokasikan sebesar Rp4,1 triliun, jauh menurun dibandingkan dengan Rp35,37 triliun pada 2024.
Namun, seorang karyawan swasta asal Jakarta, Ardi Quardianto, memberikan kesaksian langsung terkait progres pembangunan di IKN. Setelah mendarat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Ardi menuju lokasi IKN melalui Tol Balikpapan-Samarinda dan melintasi Jalan Nasional Sepaku.
Tiba di Rest Area IKN, Ardi bersama ratusan pengunjung lainnya menaiki bus listrik yang disediakan oleh Otorita IKN untuk melihat langsung perkembangan di kawasan tersebut.
Di sepanjang Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dan Sisi Timur, Ardi menyaksikan berbagai proyek pembangunan yang sedang berlangsung, mulai dari Rumah Sakit (RS) Hermina, rumah susun ASN, Rumah Tapak Jabatan Menteri, hingga Gedung Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) yang kini memasuki tahap konstruksi akhir.
Ardi mengaku terkesan dengan progres pembangunan yang menurutnya berjalan masif dan pesat, bertolak belakang dengan anggapan bahwa proyek tersebut mangkrak.
"Saya melihat sendiri pembangunan di IKN begitu pesat. Banyak bangunan yang sudah hampir selesai, termasuk gedung-gedung Kantor Kemenko yang arsitekturnya sangat modern," ujar Ardi, Jumat (8/11/2024).
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur sekaligus Plt Deputi Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, menjelaskan bahwa gedung-gedung Kantor Kemenko telah mencapai progres di atas 60 persen, dengan beberapa gedung bahkan mendekati penyelesaian.
Gedung Kemenko 1, misalnya, telah mencapai progres 85,5 persen, Gedung Kemenko 3 mencapai 85,4 persen, dan Gedung Kemenko 4 mencapai 92,1 persen.
Infrastruktur pendukung seperti suplai air dan listrik juga telah tersedia. Air minum di area Kantor Kemenko berasal dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sepaku dengan kapasitas 300 liter per detik, sementara listrik dialirkan dari Gardu Induk PLN untuk Gedung Kantor Kemenko 1, 3, dan 4. Beberapa gedung bahkan telah mulai diisi oleh penyewa, termasuk retail seperti coffee shop, minimarket, dan layanan kesehatan.
Pembangunan IKN yang terus berjalan ini mengindikasikan komitmen pemerintah dalam melanjutkan proyek tersebut sebagai bagian dari visi pemerataan pembangunan di Indonesia.(*)