Hasto Sentil Jokowi yang Coba Jegal Andika-Hendi di Pilgub Jawa Tengah 2024, Ingin Kuasai Kandang Banteng

Hasto Sentil Jokowi yang Coba Jegal Andika-Hendi di Pilgub Jawa Tengah 2024

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menanggapi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai berusaha menghalangi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi). Hasto mengungkapkan bahwa Jokowi mencoba menguasai wilayah Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai "kandang banteng" bagi PDI Perjuangan.

"Jokowi mencoba menghabisi Andika Perkasa," kata Hasto dalam pernyataannya. Selain itu, Hasto juga menyebutkan bahwa Jokowi telah mencoba menghalangi banyak pihak dari PDI Perjuangan, mulai dari Edi Rahmayadi hingga Tri Rismaharani. Menurutnya, partai telah cukup sabar menghadapi tindakan-tindakan ini.

Hasto menegaskan bahwa PDI Perjuangan berkomitmen untuk menjaga demokrasi berjalan dengan baik, meskipun menghadapi tekanan dari Jokowi. Bahkan, ia menyatakan siap jika harus menghadapi kriminalisasi dari pihak istana.

Teguran kepada Jokowi

Hasto Kristiyanto juga mengungkapkan alasan di balik ketegangan antara PDI Perjuangan dan Jokowi. Menurutnya, Jokowi merasa sakit hati karena beberapa keinginannya tidak dipenuhi oleh PDI Perjuangan, khususnya terkait dengan Megawati Soekarnoputri sebagai pemimpin partai. Hasto menjelaskan bahwa Jokowi berkeinginan untuk tetap menjabat sebagai presiden untuk periode ketiga, namun hal tersebut bertentangan dengan konstitusi yang melarangnya.

Selain itu, Hasto juga menyentil perbedaan pendapat terkait pelarangan tim nasional Israel ke Indonesia. Ia menekankan bahwa Megawati Soekarnoputri hanya menjalankan prinsip konstitusi dan komitmen Indonesia terhadap Palestina.

Konsekuensi dari Perbedaan Prinsip

Hasto menegaskan bahwa perbedaan prinsip ini, baik dalam hal batasan masa jabatan presiden maupun kebijakan luar negeri terkait Israel, menjadi penyebab utama perbedaan antara PDI Perjuangan dan Jokowi. Hasto menambahkan bahwa meskipun hal ini berdampak pada elektoral partai, pihaknya tetap akan berpegang teguh pada kebenaran dan komitmen terhadap konstitusi.(*)

Baca Juga