Hasto Sebut Jokowi Terlibat Fitnah Anies dalam Kasus Formula E, Netizen: PDIP Jangan Lepas Tanggung Jawab!
Pernyataan mengejutkan datang dari Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang kembali menggegerkan politik tanah air. Dalam wawancara di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Hasto mengungkap dugaan keterlibatan Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi), dalam kasus Formula E yang melibatkan nama Anies Baswedan.
Pernyataan ini langsung memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Salah satunya, Said Didu, mantan pejabat Kementerian BUMN, yang menyerukan penolakan terhadap calon pemimpin yang didukung oleh Jokowi.
Kontroversi bermula pada Jumat, 22 November 2024, ketika Hasto menyebut adanya indikasi penggunaan lembaga hukum sebagai alat untuk menekan lawan politik. Ia juga mengungkapkan bahwa Jokowi pernah menyatakan kekhawatirannya tentang popularitas Anies Baswedan.
"Ketika Anies Baswedan dikriminalisasi, Presiden Jokowi berbicara kepada saya. Beliau sangat khawatir terhadap kemunculan Anies. Kasus Formula E itu nyata-nyata kriminalisasi, dan saya bersaksi bahwa itu perintah langsung dari Jokowi," ujar Hasto dalam wawancara yang kini viral.
Pernyataan tersebut mendapat tanggapan tajam dari Said Didu. Melalui akun X pribadinya, Said Didu menegaskan bahwa dirinya tidak akan mendukung calon pemimpin yang berada di bawah pengaruh Jokowi.
"Pernyataan Hasto menunjukkan betapa rusaknya demokrasi kita. Saya sepakat, perusakan demokrasi yang dilakukan Jokowi harus dihentikan. Pilpres 2024 adalah saatnya untuk tidak memilih calon Jokowi," tulis Said Didu pada Sabtu, 23 November 2024.
Unggahan Said Didu menjadi viral, dengan lebih dari seribu retweet dan ribuan tanda suka. Warganet pun ramai memberikan komentar mereka.
"Seru banget liat pada bongkar aib sendiri," komentar akun @Hism**.
"PDIP juga jadi biang kerok rusaknya demokrasi, jangan cuci tangan lah," tulis akun @Andi***.
"Semenjak 2014, biang kerok perusak negara adalah Jokowi," ujar @ris****.(*)