Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali membuat gebrakan di Kementerian Pertanian untuk mengejar target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Pada Selasa, 19 November 2024, Amran tiba lebih pagi di kantor pusat Kementerian Pertanian di Ragunan, Jakarta Selatan, pukul 04.44 WIB, usai salat subuh. Kehadirannya lebih awal ini menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan tugas.
Menurut Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moch Arief Cahyono, ini bukan pertama kalinya Mentan Amran datang lebih pagi. Rutinitas ini sudah menjadi budaya di Kementan, dengan Amran dikenal tegas dalam hal kedisiplinan. Setibanya di kantor, Amran memulai aktivitas dengan berolahraga pagi, berjalan mengelilingi area kantor selama sekitar 30 menit sebelum menggelar diskusi bersama pejabat Eselon I dan staf ahli di lantai 8 Gedung A Kementan.
Amran menunjukkan komitmennya untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya, dengan memacu akselerasi pelaksanaan rencana kerja. Selain itu, ia juga tidak mengenal hari libur. Pada hari Minggu, 10 November 2024, Amran menggelar rapat maraton dua kali sehari. Rapat pertama dimulai pukul 6 pagi di kediamannya, dilanjutkan rapat kedua pada pukul 13.00 di Kantor Pusat Kementerian Pertanian.
Rapat tersebut membahas strategi percepatan swasembada pangan, termasuk penguatan sistem distribusi dan optimalisasi program bantuan pertanian. "Kami tidak ingin hanya sekadar wacana. Kita harus bergerak cepat dan tepat agar masyarakat Indonesia dapat terus menikmati akses pangan yang mudah dan terjangkau," tegas Amran.
Amran menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan lompatan besar di sektor pertanian. Dalam berbagai kesempatan, Amran menegaskan bahwa tidak ada tanggal merah untuk bekerja demi membangun pertanian Indonesia. Komitmen ini memberikan angin segar bagi petani dan masyarakat luas, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan.
Amran, yang lahir di Bone, Sulawesi Selatan pada 27 April 1968, berasal dari keluarga sederhana. Sejak usia 9 tahun, ia telah bekerja keras untuk membantu perekonomian keluarga. Sebelum meraih kesuksesan, Amran pernah menjadi pemecah batu, penggali sumur, bertani, penjual ikan, penjual ubi, dan menggembala sapi.
Dalam berbagai kesempatan, Amran sering memberikan inspirasi hidup dan kiat sukses kepada generasi penerus. Salah satu prinsipnya adalah bekerja keras, dimulai sepagi mungkin. "Mau sukses? Jangan lihat matahari terbit dari rumah," pungkasnya.(*)