Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapat kritikan tajam setelah mengusulkan agar pelajaran matematika diterapkan di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK). Menurut Gibran, penerapan pelajaran matematika di TK merupakan langkah yang baik untuk perkembangan pendidikan anak-anak sejak dini.
“Nanti akan diterapkan pelajaran matematika di tingkat TK, saya kira ini sangat baik,” ujar Gibran dalam sebuah wawancara yang diunggah di YouTube Parlemen.
Selain itu, Gibran juga mendorong agar pelajaran coding diterapkan untuk siswa di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pernyataan Gibran ini, bagaimanapun, menuai kritik dan cemoohan dari warganet. Banyak yang menganggap usul tersebut kurang memahami konteks pendidikan anak usia dini. Warganet pun ramai-ramai membandingkan sistem pendidikan di Jepang, yang lebih menekankan pada pengembangan karakter dan kemandirian anak-anak TK, alih-alih pelajaran akademik seperti matematika.
Melalui unggahan akun X @blackshark7890, salah satu warganet menulis, "Anak TK di Jepang diajari berani, disiplin, mandiri. Gak kaya lu samsul nyari kerja aja bapak lu yang nyariin, gak mandiri banget."
Kritikan juga datang dari akun-akun lain yang menyatakan bahwa pernyataan Gibran terlalu jauh dari realitas kebutuhan pendidikan anak-anak. "Bicarlah sesuai dengan kemampuan, jangan asal bicara. Banyak tokoh nasional yang punya kapasitas untuk memastikan pendidikan bermutu sesuai dengan zaman," kata salah seorang pengguna Twitter.
Sejumlah warganet pun mempertanyakan pemahaman Gibran mengenai dunia pendidikan. Mereka menyarankan agar ia fokus pada tugas lainnya, seperti blusukan dan ceremonial, daripada memberikan ide-ide yang dianggap tidak relevan dengan perkembangan pendidikan anak.
Pernyataan Gibran yang dinilai tidak realistis ini semakin menambah polemik seiring dengan beredarnya berbagai komentar miring di media sosial.(*)