Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Duka Cita Mendalam atas Insiden Maut di Tol Pemalang: Analisis Fatique dan Microsleep dalam Kecelakaan yang Merenggut Jiwa Tiga Awak Media TVOne

Sekali Lagi, Fatique dan Microsleep Ditengarai Penyebab Kecelakaan Fatal di Km  315+900 Pemalang - TribunNews.com


Innalilahi wa inna ilaihi rojiun.

Kecelakaan maut di Tol Pantura Jakarta-Semarang pada Kamis, 31 Agustus 2024, sekitar pukul 06.30 WIB, menelan tiga korban jiwa dari awak media TVOne.

Peristiwa tragis tersebut terjadi di Pemalang Km 315+900A ketika mobil Toyota Avanza putih dengan nomor polisi B-1048-DKG, yang berhenti sejenak di bahu jalan untuk membersihkan kaca depan, ditabrak dari belakang oleh truk boks Hino milik Rosalia Express dengan nomor polisi AD-9287-NF.

Almarhum Sunardi, awak media senior TVOne sekaligus pengemudi Avanza, berhenti di bahu jalan untuk membersihkan kaca depan yang buram akibat kerusakan teknis pada wiper. Saat melakukan pembersihan secara manual, ia mengalami cedera kepala berat, fraktur tulang hidung, dan luka robek tidak beraturan di kaki kanan akibat tabrakan keras dari belakang. Sunardi dinyatakan meninggal di tempat.

Korban kedua, Marwan (51 tahun), seorang Camera Person Senior TVOne, duduk di baris kedua dan mengalami luka serius pada dada, cedera abdomen, serta lecet di dagu. Marwan juga dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.

Di baris ketiga, Alwan Syahmidi (41 tahun), Camera Person Senior TVOne, mengalami fraktur di telapak kaki kanan, cedera dada, serta luka pada abdomen, dan juga dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.

Felicia Amelinda Deqi Priatna (24 tahun), reporter TVOne yang duduk di kursi depan sebelah pengemudi, mengalami cedera kepala ringan dan luka sobek di bagian belakang kepala. Kondisinya sadar.

Geigy Yudhistira, produser lapangan TVOne yang duduk di baris kedua sebelah kiri, mengalami cedera kepala ringan, luka lecet di wajah, dan jejas di dada. Meski sadar, Geigy dirujuk ke RS Budi Rahayu di Pekalongan untuk menjalani CT-Scan.

Pengemudi truk bernama Jatmiko (36 tahun) asal Boyolali dan kernetnya telah diamankan oleh petugas kepolisian Polres Pemalang.

Kecelakaan ini memiliki kemiripan dengan insiden serupa pada 13 April 2024 yang melibatkan Bus Rosalia Indah di Tol Batang-Semarang, di mana keduanya merupakan armada dari Rosalia Group. Insiden tersebut diduga dipicu oleh "fatique" dan "microsleep" pada pengemudi yang mengalami jeda tidur sesaat akibat kelelahan ekstrem.

Kasus ini juga mengingatkan pada kecelakaan fatal yang merenggut jiwa Vanessa Angel di Tol Jawa Timur pada November 2021, yang juga disinyalir terjadi akibat kondisi microsleep.

Microsleep, atau tidur sesaat, umumnya dipicu oleh kondisi “fatique” atau kelelahan parah yang menyebabkan hilangnya produktivitas dan gangguan refleks. Berdasarkan referensi WorkSafe Victoria, fatique terbagi menjadi tiga kategori: fisik, mental, dan emosional.

Tiga jenis fatique ini mungkin dialami pengemudi truk Rosalia Express, menyebabkan penurunan kemampuan dalam membuat keputusan serta respons refleks pada kondisi darurat.

TAA (Traffic Accident Analysis) berbasis LIDAR (Light Detection and Ranging) diharapkan dapat mengungkap kronologi kecelakaan ini secara lebih akurat.

Penggunaan alat analisis berbasis LIDAR memungkinkan Korlantas Polri untuk meneliti posisi dan kondisi kendaraan secara lebih mendetail setelah kecelakaan, sehingga penyebab pasti kecelakaan dapat dipahami dengan lebih baik.

Dalam rangka mencegah insiden serupa, penting untuk menerapkan pengawasan ketat terhadap durasi berkendara bagi sopir kendaraan umum dan truk berat di jalan raya, mengingat risiko kelelahan dan dampak fatal pada pengemudi dan penumpang lain.

Pengaturan jam berkendara dan pemantauan jarak jauh pada kendaraan umum dan truk besar sudah lazim diterapkan di negara-negara lain, yang juga diawasi langsung oleh aparat kepolisian.

Kasus ini menunjukkan bahwa microsleep yang dialami oleh pengemudi truk Rosalia Express kemungkinan besar disebabkan oleh fatique, yang pada akhirnya dipicu oleh manajemen transportasi yang belum sepenuhnya optimal.

Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri sebagai garda terdepan dalam pengawasan dan disiplin lalu lintas di Indonesia diharapkan lebih tegas dalam mengawasi serta menerapkan regulasi lalu lintas guna menghindari korban jiwa akibat kurangnya penerapan ilmu pengetahuan berbasis kesehatan masyarakat dan teknologi.

Selamat jalan Almarhum Alwan Syahmidi, Marwan, dan Sunardi. Jasa-jasa jurnalistik mereka akan selalu dikenang.


Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes, Pemerhati Telematika, Multimedia, AI, dan OCB Independen, sekaligus Magister Kesehatan Masyarakat dari UGM (Asli) - Jakarta, 1 November 2024.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved