Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut PDIP tidak pernah memasukkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024 dibantah oleh partainya.
Ahmad Basarah, rekan Ahok di PDIP, menegaskan bahwa partainya sudah membidik Anies sebagai calon gubernur sejak Juni 2024.
"Pada tanggal 8 Juni 2024, saya ditugaskan oleh DPP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya bertemu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. PDI Perjuangan dan PKB kemudian sepakat untuk berkoordinasi dalam Pilkada Jakarta.
PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, sementara PDIP meminta posisi wakil gubernur," ujar Ahmad Basarah yang juga Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDIP, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Minggu, 17 November 2024.
Ahmad Basarah memastikan bahwa pembicaraan mengenai pencalonan Anies sudah sampai pada tahap deklarasi.
Menurutnya, PDIP menjajaki kerja sama politik dengan PKB karena kedua partai menyadari bahwa mereka tidak memiliki cukup kursi di DPRD untuk mengusung calon sendiri.
"PDIP hanya mendapat 15 kursi, sedangkan PKB hanya 10 kursi. Oleh karena itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu, PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri karena putusan Mahkamah Konstitusi yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada," terang Ahmad Basarah.
Pernyataan kontroversial mengenai pencalonan Anies oleh PDIP disampaikan Ahok dalam sebuah acara pada Jumat, 15 November 2024. Ahok menegaskan bahwa partainya tidak pernah membahas pencalonan Anies sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Menurutnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sejak awal ingin mengusung kader internal sebagai calon gubernur Jakarta.(*)