Nama Budi Arie Setiadi kembali mencuat setelah penunjukannya sebagai Menteri Koperasi dan UKM dalam Kabinet Indonesia Maju.
Namun, politisi dan aktivis Denny Siregar mempertanyakan kapasitas dan kapabilitas Budi Arie dalam mengemban jabatan penting tersebut.
Menurut Denny Siregar, penunjukan Budi Arie lebih didasari pada kedekatan politik ketimbang keahlian yang mumpuni di bidang koperasi atau sektor terkait.
Denny Siregar mengungkapkan ketidakpahamannya mengenai alasan Presiden Prabowo Subianto mempercayakan posisi Menteri Koperasi kepada Budi Arie.
"Menteri itu seharusnya dijabat oleh seseorang dengan latar belakang profesional atau birokrat yang sudah lama dan mumpuni di bidangnya," ujar Denny Siregar yang dikutip dari YouTube 2045 TV.
Ia menilai bahwa pemilihan Budi Arie justru membuat kabinet yang baru dibentuk terkesan tidak serius dalam menyelesaikan masalah besar yang dihadapi Indonesia.
Denny Siregar juga tidak menahan kritiknya terhadap Budi Arie yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Ia menilai bahwa kinerja Budi Arie selama menjabat di Kominfo justru memperburuk keadaan. Kominfo yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan judi online malah dinilai menjadi "sarang tikus" dengan adanya kasus korupsi yang melibatkan pejabat kementerian tersebut.
"Kementerian ini mengalami pembusukan luar biasa setelah belasan orang di dalamnya diseret ke penjara karena terlibat dalam jaringan judi online," kata Denny Siregar.
Ia juga menambahkan bahwa kinerja Kominfo di bawah kepemimpinan Budi Arie sangat buruk, dengan Indonesia bahkan hanya memiliki posisi ketiga terendah dalam hal kecepatan internet di ASEAN.
Menurut Denny Siregar, salah satu kelemahan Budi Arie adalah kecenderungannya untuk sibuk membungkus dirinya dengan jargon-jargon besar tanpa diikuti dengan tindakan nyata.
"Projo, organisasi relawan yang dibentuknya ikut-ikutan jadi buzzer pemberantasan judi online, ribut di media sosial, tapi hasilnya apa?" tuturnya.
Denny Siregar menilai bahwa Budi Arie tidak memiliki latar belakang atau pengalaman yang cukup untuk mengelola sektor-sektor besar yang menjadi tanggung jawab kementeriannya.
Ia juga mengingatkan bahwa seorang menteri harus memiliki pemahaman mendalam tentang bidang yang diajarkan agar bisa menjalankan tugasnya dengan efektif.
"Kalau menterinya enggak punya pengalaman apa-apa, ya akan jadi planga-plongo, lengah sedikit bisa jadi sarang masalah," ujarnya.
Sebagai perbandingan, Denny Siregar memberikan apresiasi kepada Menteri Kominfo yang baru, Johnny G. Plate, yang dinilai lebih transparan dalam membuka akses investigasi oleh pihak kepolisian tanpa campur tangan politik.
Menurutnya, itulah yang seharusnya dilakukan oleh seorang menteri sebelum melangkah lebih jauh dalam memberantas masalah besar seperti judi online.(*)