Hasto Kristiyanto Ungkap Ancaman Penetapan Tersangka, Terkait Pilkada Serentak 2024
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan ancaman yang dihadapinya terkait penetapan sebagai tersangka atas kasus yang menurutnya tidak jelas. Hal tersebut disampaikan dalam acara siniar yang ditayangkan di akun YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Minggu, 24 November 2024.
Hasto mengatakan bahwa pengamat intelijen Connie Rahakundini memberikan informasi mengenai ancaman tersebut. Connie mengungkapkan bahwa dokumen untuk menetapkan Hasto sebagai tersangka telah siap dan hanya menunggu pengumuman resmi.
Menurut Hasto, ancaman itu bertujuan untuk menghambat langkahnya dan PDI Perjuangan dalam memenangkan kandidat yang mereka usung pada Pilkada Serentak 2024, termasuk di Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Connie menginformasikan ke saya, ini ada bad news. Saya mau ditetapkan sebagai tersangka atas peristiwa yang sangat absurd, tidak jelas," ujar Hasto.
Ia menambahkan bahwa ancaman tersebut disertai pesan agar dirinya tidak terlalu aktif di Sumut, khususnya dalam mempersoalkan pencalonan Bobby Nasution.
"Pesannya jelas, sebaiknya saya tidak usah turun ke Sumut mempersoalkan Bobby Nasution. Sebaiknya Jakarta dan Jateng sudah di-set," katanya.
Hasto juga menyebut adanya upaya nyata untuk membatasi gerakan PDI Perjuangan, seperti hambatan logistik dan intimidasi, sebagai bagian dari upaya melemahkan partai tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa intimidasi tidak akan menghentikan langkah mereka.
"Kami sudah biasa menghadapi tekanan. Ancaman satu juta peluru tidak akan membuat kami mundur," tegas Hasto.
Sementara itu, Connie Rahakundini menjelaskan bahwa ancaman penetapan tersangka ini muncul sebagai bentuk tekanan terhadap Hasto agar berhenti bersuara keras, terutama di wilayah Sumut dan Jateng. Connie juga mengisyaratkan bahwa kandidat yang diusung PDIP memiliki peluang yang kecil untuk menang jika situasi seperti ini terus berlanjut.
"Jika ini diteruskan, kandidat PDIP pasti kalah," ujarnya.
Pernyataan ini menambah ketegangan menjelang Pilkada Serentak 2024, memperlihatkan dinamika politik yang kian kompleks di tengah upaya masing-masing pihak mempertahankan pengaruhnya.(*)