Sosok Bripda Aske Mabel yang baru saja dilantik menjadi Panglima OPM Kodap Balim Timur Yalimo kini menjadi buruan utama Satgas Damai Cartenz.
Aske Mabel dikabarkan mendeklarasikan posisinya sebagai Panglima setelah berhasil menyumbangkan empat senjata api laras panjang AK-47 China kepada kelompok OPM. Ia bersama dengan Jeffrey Pagawak mengklaim telah membentuk Kodap Balim Timur Yalimo.
Namun, juru bicara OPM TPNPB Pusat, Sebby Sambom, membantah klaim tersebut. Ia menyatakan bahwa tidak ada nama Kodap Balim Timur Yalimo dalam struktur organisasi OPM dan hanya TPNPB Kodap XIV Yali-Ngem yang terdaftar secara resmi di pusat.
Sebby Sambom menegaskan bahwa kelompoknya tidak bertanggung jawab atas tindakan kriminal yang mungkin dilakukan oleh Aske Mabel dan kelompoknya meskipun mereka menggunakan nama OPM.
Di sisi lain, Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyelidiki video yang menunjukkan Aske Mabel baru-baru ini.
“Sosok dalam video yang beredar ini, diduga kuat adalah mantan anggota Polri di Polres Yalimo, Aske Mabel yang sebelumnya terlibat dalam perampasan empat senjata laras panjang AK-47 China pada Juni 2024 lalu,” kata Brigjen Faizal dalam siaran pers.
Brigjen Faizal menegaskan bahwa video tersebut semakin memperkuat dugaan keterlibatan Aske Mabel dalam aksi kriminal di Papua. Satgas Damai Cartenz kini akan memburu dan mengambil tindakan hukum tegas terhadap Aske Mabel sebagai pengkhianat negara.(*)