Brigjen TNI Elphis Rudy menyampaikan kemarahannya terhadap AKP Dadang Iskandar, yang menembak mati keponakannya, Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar. Elphis menyebut AKP Dadang sebagai pengkhianat bangsa dan produk gagal Polri.
Kemarahan Brigjen TNI Elphis Rudy terungkap saat ia berbicara mewakili keluarga almarhum Ryanto di pemakaman jenazah di Taman Makam Siri'Na Pesse, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (24/11/2024). Upacara pemakaman diwarnai isak tangis keluarga dan tembakan salvo ke udara, dipimpin oleh Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Yudhiawan Wibisono.
Brigjen TNI Elphis Rudy, yang juga paman almarhum, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian keponakannya. “Kami tidak bisa mengungkapkan rasa sedih, juga marah, dan kecewa karena kehilangan harapan kami. Saya juga yakin Polri kehilangan aset yang berharga, negara ini kehilangan aset yang berharga,” ujarnya.
Keluarga menganggap AKP Dadang Iskandar sebagai pengkhianat Polri karena telah membunuh Ryanto Ulil Anshar. Elphis Rudy menyesalkan bahwa penembakan itu terjadi di Mapolres Solok Selatan, yang seharusnya menjadi tempat aman bagi seluruh personel. “Dia gugur justru di tempat seharusnya dia merasa aman,” kata Elphis Rudy.
Brigjen TNI Elphis Rudy meminta agar Polri mengusut tuntas kasus ini dan menghukum berat AKP Dadang Iskandar. “Kami mohon jangan kalah dengan pengkhianat Polri, pengkhianat bangsa, pengkhianat rakyat, jangan kalah dengan produk gagal,” tegasnya.
Elphis Rudy juga menyampaikan kebanggaannya terhadap integritas yang ditunjukkan oleh Kompol Ryanto Ulil dalam menjalankan tugasnya. “Kami bangga, karena ananda Ryan masih tetap memegang teguh prinsipnya, integritas. Saya paling mengenal almarhum, saya lihat dia tumbuh berkembang bersama. Saya ingat cita-citanya, saya ingat perjuangannya, bagaimana dia bisa mengabdi,” ungkap Elphis Rudy.(*)