Penangkapan Ivan Sugianto di Bandara Juanda Menuai Kontroversi, Pengamat Sebut Ada Kejanggalan
Video viral yang menampilkan detik-detik penangkapan Ivan Sugianto oleh aparat Polrestabes Surabaya kini tengah menjadi sorotan publik. Penangkapan ini dianggap janggal oleh banyak netizen, yang menilai ada perbedaan mencolok antara sosok yang ditangkap dan Ivan Sugianto, pelaku intimidasi terhadap EN, seorang siswa di SMA Kristen Gloria 2, Surabaya, Jawa Timur.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak Ivan berjalan dengan tangan terborgol, didampingi oleh aparat kepolisian di Terminal Kedatangan Bandara Juanda, Sidoarjo, pada Kamis (14/11/2024) pukul 16.00 WIB. Beberapa pengguna media sosial menyebut bahwa orang yang ditangkap tersebut tampak berbeda dengan Ivan Sugianto.
Pengamat hukum tata negara, Refly Harun, turut memberikan tanggapannya terhadap video tersebut. Refly setuju dengan pandangan sejumlah netizen yang meragukan identitas orang yang ditangkap. Ia mengungkapkan bahwa menurut pengamatannya, sosok yang tampak dalam video tersebut bukanlah Ivan Sugianto.
“Oleh para netizen dikatakan yang ditangkap itu bukan Ivan. Dan setelah saya perhatikan, kelihatannya memang bukan Ivan,” kata Refly Harun, yang dikutip dari kanal YouTube-nya pada Jumat (15/11/2024).
Refly juga menyatakan bahwa ia sulit untuk mempercayai jika ada kesalahan dalam penangkapan tersebut. Namun, jika penangkapan itu memang disetting atau sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, ia meminta agar oknum yang terlibat diusut secara tegas.
"Ini kalau lagi-lagi ada permainan, aduh ampun deh kalau kita bilang oknum tapi dia bisa duduk di Polresta tersebut ya. Ini harus bener-bener ditindak," ujarnya.
Secara visual, Refly menilai ada perbedaan mencolok antara sosok yang tampak dalam video dan Ivan Sugianto. Ia membandingkan foto Ivan dengan orang yang ditangkap, yang menurutnya terlihat berbeda dalam hal penampilan fisik.
"Kalau saya lihat sepintas dari gambar saja memang tidak sama orangnya. Sepintas. Coba kita lihat, Ivan terlihat mapan, tapi yang ditangkap itu tidak terlihat mapan. Cukurannya beda. Kalau Ivan rapi kelihatan di salon, kalau yang satunya cukurannya kurang rapi, panjang. Badannya pun agak beda. Ivan hampir enggak ada alisnya sementara orang yang ditangkap ini beralis," jelas Refly.
Ivan Sugianto, yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus intimidasi terhadap siswa SMA Kristen Gloria 2, akhirnya ditangkap di Bandara Juanda, Sidoarjo, setelah penyidik memeriksa 11 saksi. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto, menjelaskan bahwa penangkapan tersebut dilakukan setelah dilakukan gelar perkara.
"Setelah memeriksa 11 saksi tersebut, penyidik dari Polrestabes Surabaya melakukan gelar perkara. Setelah selesai, saudara I (Ivan) sudah dinyatakan sebagai tersangka," ujar Dirmanto dalam konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (14/11/2024).
Namun, Dirmanto tidak menjelaskan alasan Ivan Sugianto berada di Bandara Juanda saat penangkapan tersebut. Ia juga belum mengungkapkan pasal yang dikenakan kepada tersangka.
Peristiwa yang melibatkan intimidasi terhadap EN ini berawal pada Senin (21/10/2024), ketika EN mengejek lawan bermain basketnya, EL, yang kemudian diikuti dengan kedatangan sejumlah pria, termasuk orangtua EL, yang mendatangi SMA Kristen Gloria 2. Ivan Sugianto, yang merupakan orangtua EL, memarahi EN dan meminta agar ia meminta maaf serta bersujud, sambil menggonggong. Kejadian tersebut kemudian dibawa ke jalur hukum oleh pihak sekolah.
Perkara ini dilaporkan ke Polrestabes Surabaya dengan nomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.(*)