Pemerintah Selandia Baru Mundur dari Perlindungan Hak Māori, Memicu Protes dari Legislator Pribumi dengan Tarian Haka
Perdebatan mengenai hak-hak masyarakat Māori di Selandia Baru kembali mencuat setelah pemerintah mengurangi perlindungan terhadap hak-hak mereka. Keputusan ini memicu reaksi keras dari sejumlah legislator pribumi yang menyuarakan protes mereka dengan menggelar tradisi tarian "haka."
Di media sosial, berbagai reaksi muncul terkait kebijakan tersebut. Salah satunya, pengguna Twitter Jon Mackeen (@mackeen_jo51797) menulis, "Extremely powerful, the world is changing, and the people will bring down the Establishment," yang menunjukkan keyakinannya bahwa perubahan besar akan tercipta berkat kekuatan rakyat.
Sementara itu, Paul Lloyd (@PaulLlo49135703) berpendapat bahwa masyarakat Māori di Selandia Baru telah diberikan berbagai keuntungan dibandingkan kelompok lain, dengan mengatakan, "Maori in New Zealand are given many advantages over other groups. That's why they don't want equality." Pandangannya ini mengkritik kebijakan yang dianggap memberikan keistimewaan kepada masyarakat Māori.
Terkait dengan budaya Māori, beberapa pengguna Twitter menyampaikan rasa kekagumannya terhadap tarian "haka." Jdubstash (@Liltnice) menyatakan, "I love the 'haka'!" dan Mike Thomas (@miked91893) menambahkan, "The Haka is badass!" yang mencerminkan apresiasi terhadap kekuatan budaya tersebut.
Namun, ada juga yang mengkritik dampak negatif kolonialisasi terhadap suku asli. Agung Nugroho (@Combro_Jumbo) menulis, "Penjajah ya kelakuannya begitu, rugiin suku aslinya…," yang merujuk pada perilaku kolonialisasi yang merugikan masyarakat adat.
Selain itu, ada pula yang menekankan pentingnya perlindungan hak-hak masyarakat Māori. Naseemishere (@naseemishere) menegaskan, "Protect Māori rights ✊✊✊✊✊✊✊," menunjukkan dukungannya terhadap perjuangan hak-hak masyarakat Māori.
Perbincangan ini mencerminkan berbagai sudut pandang terkait isu keberagaman dan hak-hak masyarakat adat yang terus berkembang, seiring dengan perubahan zaman.(*)