Joko Widodo, mantan Presiden Republik Indonesia, bersama putra bungsunya, Kaesang Pangarep, mendapat kritik tajam dari publik setelah melakukan blusukan ke Pasar Notoharjo Solo pada Selasa, 14 November 2024.
Dalam kegiatan tersebut, keduanya secara bergantian menemani pasangan calon Wali Kota Solo, Respati Ardi dan Astrid Widayani.
Blusukan ini menuai tanggapan beragam dari publik, terutama di media sosial. Banyak netizen menuding Jokowi tengah memainkan peran seolah-olah masih menjabat sebagai presiden.
Beberapa komentar di platform X bahkan menyebut Jokowi mengalami "post power syndrome."
"Sepertinya beliau ini masih merasa jadi Presiden ya," tulis akun X @Mdy_Asmara1701, seraya mengunggah video blusukan tersebut.
Komentar itu memicu diskusi yang ramai di kolom balasan.
"Macam bocah lagi main presiden-presidenan," tulis akun @hirwan01.
Akun lain, @airfanfaqih, mengingatkan kembali pernyataan lama Jokowi tentang rencananya untuk "kembali menjadi tukang kayu" setelah tidak menjabat.
"Ga mau terima kenyataan, maksaaaaaa minta validasi, post power syndrome akut," tambah akun @Quinlan86861876.
"Blusukan sebagai apa ya? Belum selesai syndrome power-nya," tulis akun @9c30f32c9a13439.
Komentar serupa juga muncul dari akun @dirgo19760522, yang menyebut Jokowi belum bisa menerima kenyataan setelah berakhirnya masa jabatannya selama 10 tahun.
"Masih merasa presiden," tulis akun @MaskuriMas40366.
"Post power syndrome biasanya dialami pejabat yang baru selesai pensiun," tambah akun @CiptaApaCips.
Kritik ini menjadi sorotan publik, memunculkan perdebatan tentang peran mantan presiden dalam kegiatan sosial dan politik setelah lengser dari jabatan.Blusukan Jokowi dan Kaesang di Pasar Solo, Netizen Kritik "Main Presiden-presidenan"
Joko Widodo, mantan Presiden Republik Indonesia, bersama putra bungsunya, Kaesang Pangarep, mendapat kritik tajam dari publik setelah melakukan blusukan ke Pasar Notoharjo Solo pada Selasa, 14 November 2024.
Dalam kegiatan tersebut, keduanya secara bergantian menemani pasangan calon Wali Kota Solo, Respati Ardi dan Astrid Widayani.
Blusukan ini menuai tanggapan beragam dari publik, terutama di media sosial. Banyak netizen menuding Jokowi tengah memainkan peran seolah-olah masih menjabat sebagai presiden.
Beberapa komentar di platform X bahkan menyebut Jokowi mengalami "post power syndrome."
"Sepertinya beliau ini masih merasa jadi Presiden ya," tulis akun X @Mdy_Asmara1701, seraya mengunggah video blusukan tersebut.
Komentar itu memicu diskusi yang ramai di kolom balasan.
"Macam bocah lagi main presiden-presidenan," tulis akun @hirwan01.
Akun lain, @airfanfaqih, mengingatkan kembali pernyataan lama Jokowi tentang rencananya untuk "kembali menjadi tukang kayu" setelah tidak menjabat.
"Ga mau terima kenyataan, maksaaaaaa minta validasi, post power syndrome akut," tambah akun @Quinlan86861876.
"Blusukan sebagai apa ya? Belum selesai syndrome power-nya," tulis akun @9c30f32c9a13439.
Komentar serupa juga muncul dari akun @dirgo19760522, yang menyebut Jokowi belum bisa menerima kenyataan setelah berakhirnya masa jabatannya selama 10 tahun.
"Masih merasa presiden," tulis akun @MaskuriMas40366.
"Post power syndrome biasanya dialami pejabat yang baru selesai pensiun," tambah akun @CiptaApaCips.
Kritik ini menjadi sorotan publik, memunculkan perdebatan tentang peran mantan presiden dalam kegiatan sosial dan politik setelah lengser dari jabatan.(*)