Warganet Ajak Masyarakat Protes Kenaikan PPN 12 Persen dengan Aksi Boikot Tanpa Melanggar Hukum
Seiring dengan diterapkannya kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang naik menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025, muncul berbagai protes dari masyarakat. Salah satu bentuk protes yang kini berkembang adalah ajakan boikot terhadap pemerintah tanpa melanggar hukum. Usulan boikot ini pertama kali muncul di media sosial X (Twitter) dan kemudian dibagikan melalui akun Instagram @undercover.id pada 16 November 2024.
Warganet yang mendukung boikot ini mengusulkan beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk menanggapi kebijakan PPN 12 persen, tanpa melibatkan demonstrasi atau tindakan yang melanggar hukum. Berikut adalah 9 langkah yang digaungkan oleh publik:
- Tidak Mengganti HP Baru
Masyarakat disarankan untuk menunda atau menghentikan pembelian ponsel baru sebagai bentuk penghematan dan protes terhadap kebijakan yang dianggap memberatkan. - Tidak Mengganti Motor Baru
Selain ponsel, masyarakat juga diimbau untuk tidak membeli motor baru, melainkan memanfaatkan kendaraan yang sudah ada untuk mengurangi beban konsumsi. - Tidak Mengganti Mobil Baru
Hal serupa juga berlaku untuk pembelian mobil baru. Protes ini mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh keinginan untuk membeli barang baru, yang akan semakin terberatkan dengan PPN 12 persen. - Menggunakan Subsidi yang Diberikan Pemerintah
Dalam langkah ini, warganet menyarankan masyarakat untuk memaksimalkan penggunaan subsidi yang diberikan oleh pemerintah, seperti subsidi bahan bakar dan bantuan sosial lainnya, sebagai bentuk penghematan dan pembangkangan terhadap kebijakan. - Berbelanja di Sektor Informal (Pasar Tradisional, Pasar Rumahan)
Untuk menghindari PPN 12 persen, masyarakat dianjurkan untuk berbelanja di pasar tradisional atau pasar rumahan yang biasanya tidak memberlakukan pajak tambahan pada barang-barang yang dijual. - Memakai Barang Sampai Rusak dan Memperbaikinya
Usulan ini mengajak masyarakat untuk mengurangi konsumsi barang baru dengan menggunakan barang yang dimiliki hingga rusak dan kemudian memperbaikinya, sebagai langkah efisiensi. - Menabung Jika Ada Uang Lebih
Sebagai alternatif, warganet menyarankan agar masyarakat menyisihkan uang yang seharusnya digunakan untuk konsumsi barang baru, dengan menabung untuk keperluan masa depan. - Menikmati Hal-Hal Gratis, Seperti Jalan-Jalan ke Taman
Selain menabung, masyarakat juga dianjurkan untuk menikmati aktivitas gratis, seperti berkunjung ke taman-taman kota, sebagai cara untuk mengurangi pengeluaran. - Membeli Makanan di Warung yang Tidak Memungut PPN 12 Persen
Untuk menghindari beban PPN, masyarakat diimbau untuk membeli makanan di warung kecil yang tidak memungut pajak tambahan pada harga jual mereka, berbeda dengan restoran atau kedai besar yang terpengaruh oleh kebijakan baru.
Usulan boikot ini mendapat perhatian besar dari publik. Hingga saat ini, unggahan di akun Instagram @undercover.id telah mendapatkan lebih dari 16 ribu like dan 700 komentar. Banyak warganet yang merasa kebijakan PPN 12 persen akan semakin menyulitkan masyarakat, mengingat daya beli yang tengah menurun.
Aksi boikot ini tidak hanya dilihat sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah, tetapi juga sebagai upaya untuk mendorong perubahan dalam sistem pajak dan keuangan negara, agar lebih berpihak kepada rakyat. Warganet berharap agar pemerintah dapat mencari alternatif sumber pendapatan negara selain bergantung pada pajak yang semakin memberatkan masyarakat.(*)