Film Indonesia Ipar Adalah Maut tengah menjadi sorotan netizen Malaysia setelah mendapat kritik pedas terkait kontennya. Kritik ini disampaikan melalui sebuah cuitan di Twitter oleh akun @WVG*** pada 14 November 2024. Dalam cuitannya, film tersebut disebut sebagai film porno yang mengemas cerita dengan latar belakang Islam, meskipun ditujukan untuk penonton dewasa.
Akun tersebut menyebut film Ipar Adalah Maut berbahaya bagi moral masyarakat, dan menyarankan agar masyarakat berhenti menyebut film ini sebagai film islami.
Cuitannya dilengkapi dengan poster film dan logo bertuliskan PornHub, menegaskan pandangannya bahwa film ini lebih cocok masuk dalam genre film dewasa ketimbang film religi.
Film garapan Hanung Bramantyo ini mengangkat tema yang cukup berat, yakni perselingkuhan dalam keluarga. Meskipun tidak ada adegan vulgar yang eksplisit, beberapa adegan seperti berciuman cukup disorot.
Kritik dari netizen Malaysia juga menyasar pandangan bahwa selama anak-anak tidak menonton, film ini dianggap tidak bermasalah.
Mereka menilai bahwa keberadaan kerudung pada beberapa karakter dalam film tidak menjadikan film ini sebagai film islami.
Kritik tersebut memicu reaksi keras dari netizen Indonesia, yang membela film tersebut. Beberapa akun menjelaskan bahwa Ipar Adalah Maut diadaptasi dari kisah nyata dan bukan bertujuan menjadi film religi.
Mereka menyamakan film ini dengan karya lainnya yang tidak berfokus pada tema agama, seperti Home Alone atau Avatar.
Selain itu, netizen Indonesia juga merespons kritik terhadap film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, karya Hanung Bramantyo lainnya yang mengangkat isu kontroversial tentang santri yang berubah menjadi pelacur.
Kedua film tersebut dianggap mengangkat tema-tema tabu, namun dianggap penting untuk memberi pembelajaran kepada penonton tentang kenyataan dunia yang tidak selalu indah.
Meski menuai kontroversi, kedua film ini kini dapat disaksikan di platform streaming Netflix, diakses oleh penonton dari berbagai negara.(*)