Rekaman Diduga Suara Jokowi Beredar, Ajudan: Itu Hoaks
28 November 2024, Jakarta – Sebuah video yang diduga berisi rekaman suara Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), beredar luas di media sosial dan memicu spekulasi publik. Video tersebut menunjukkan foto Jokowi bersama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, disertai narasi yang mengindikasikan percakapan antara Jokowi dan Luthfi.
Rekaman suara berdurasi 32 detik tersebut menampilkan dialog sebagai berikut:
Jokowi: "Ya seperti tadi yang disampaikan, Pak Luthfi..."
Luthfi: "Njih Pak, siap..."
Jokowi: "Itu nanti jadi di Jawa Tengah, itu bisa nanti ya, dimasuk kabinet Pak Presiden Prabowo..."
Luthfi: "Siap..."
Jokowi: "Lalu nanti biar Kaesang yang di Jawa Tengah, gitu..."
Luthfi: "Siap..."
Dalam percakapan tersebut, Jokowi diduga mengarah pada pembicaraan mengenai rencana untuk menempatkan Luthfi dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto jika Luthfi-Taj Yasin menang dalam Pilkada Jawa Tengah 2024. Selain itu, Jokowi juga menyebutkan bahwa posisi gubernur Jawa Tengah akan diberikan kepada Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.
Terkait beredarnya rekaman tersebut, ajudan Presiden Jokowi, Syarif Muhammad Fitriansyah, segera menanggapi dan menegaskan bahwa suara dalam rekaman itu bukan suara Jokowi. Syarif menyebutkan bahwa rekaman tersebut adalah informasi palsu atau hoaks.
"Bukan, itu bukan suara Bapak. Enggak benar itu," ungkap Syarif pada Kamis (28/11/2024).
Syarif juga mengungkapkan bahwa dirinya belum dapat memastikan apakah Presiden Jokowi mengetahui mengenai beredarnya video tersebut. "Saya belum cek (tanyakan) Bapak sudah tahu atau belum," tambahnya.
Sebelumnya, Jokowi memang menghadiri kampanye terbuka pasangan Luthfi-Taj Yasin di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada Sabtu (16/11/2024), atas undangan tim kampanye pasangan tersebut. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyatakan dukungannya terhadap pasangan tersebut tanpa memberikan alasan rinci mengenai pilihannya.
Namun, hingga saat ini, sumber asli rekaman suara yang diduga milik Jokowi tersebut belum terverifikasi, dan rekaman tersebut terus menjadi perbincangan publik. (*)
