Ridwan Kamil Dikecam Terkait Kepemimpinan di Jawa Barat
Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, mendapatkan kritikan terkait kepemimpinannya di masa lalu.
Perdebatan panas mengenai Pilkada Jakarta 2024 semakin mencuat di media sosial, dengan Ridwan Kamil menjadi sorotan.
Ia kini menghadapi kritik atas kebijakannya selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
Akun media sosial @elisa_jkt mengungkapkan momen yang disebut menunjukkan ketidakpercayaan terhadap RK.
Akun tersebut menyebut bahwa Ridwan Kamil pernah menangis di depan warga, mengundang mereka untuk buka puasa bersama di Rumah Dinas.
Namun, warga yang hadir ternyata diminta untuk menandatangani daftar hadir yang kemudian digunakan untuk kepentingan lain.
Daftar hadir tersebut, menurut akun tersebut, ternyata digunakan sebagai persetujuan untuk penggusuran.
“Halah kayak Ridwan Kamil bisa dipercaya aja. Pake nangis-nangis di depan warga, eh digusur paksa,” tulis @elisa_jkt.
Dia juga menyoroti momen debat Pilkada, di mana Ridwan Kamil dianggap tidak memahami situasi Jakarta dan isu perkotaan.
Bahkan, sebagai seorang ahli tata kota, Ridwan Kamil dianggap tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang perkotaan di Jakarta.
Penggusuran yang dimaksud oleh akun tersebut terjadi di Kampung Kota Tamanasari, Bandung, Jawa Barat, pada tahun 2017.
Saat itu, Ridwan Kamil mengundang warga untuk buka puasa bersama di rumah dinas Walikota Bandung.
Namun, mereka dimintai tanda tangan yang disebut sebagai daftar hadir untuk acara tersebut.
Ternyata, tanda tangan tersebut digunakan untuk menyetujui pelaksanaan proyek rumah deret yang juga melibatkan penggusuran warga.
Penggusuran itu akhirnya terjadi pada 12 Desember 2019, dan menimbulkan kericuhan.
Ratusan aparat gabungan dikerahkan untuk menertibkan rumah warga, dan situasi semakin tegang hingga tembakan gas air mata dikeluarkan.(*)