Bobby Nasution Diprediksi Menang Pilgub Sumut 2024 Mengalahkan Edy Rahmayadi
Bobby Afif Nasution diprediksi memenangkan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024, mengalahkan gubernur petahana, Edy Rahmayadi.
Bobby yang maju bersama Bupati Asahan, Surya, diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Koalisi besar ini terdiri dari partai-partai seperti Gerindra, Golkar, PAN, PKS, dan Demokrat.
Nama Bobby Nasution semakin dikenal publik sejak menikah dengan Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo, pada November 2017. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai tiga anak.
Bobby lahir di Medan pada 5 Juli 1991 sebagai putra dari Erwin Nasution, mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IV, dan Ade Hanifah Siregar.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana agribisnis di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2014 dan melanjutkan program magister di IPB pada 2015 hingga 2018.
Sebelum terjun ke dunia politik, Bobby memiliki karier di sektor properti. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Marketing Takke Group dan terlibat dalam pembangunan apartemen Malioboro City di Yogyakarta pada 2016.
Saat ini, Bobby menjabat sebagai Komisaris PT Wirasena Cipta Reswara dan Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk periode 2019-2025.
Di dunia pemerintahan, Bobby juga menjabat Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Komisariat Wilayah I sejak 2021 hingga 2024, serta Ketua Harian Indonesia Offroad Federation (IOF) hingga 2025.
Karier politik Bobby dimulai pada 2020 saat ia mencalonkan diri sebagai Wali Kota Medan bersama Aulia Rachman. Mereka berhasil memenangkan Pilkada Medan.
Setelah hampir menyelesaikan satu periode di Medan, Bobby memutuskan maju di Pilgub Sumut bersama Surya melawan pasangan Edy Rahmayadi dan Hasan Basri.
Bobby-Surya menjanjikan sejumlah program unggulan seperti sekolah berbasis keterampilan, pengembangan potensi sumber daya alam lokal, dan pembangunan berbasis desa.
Berdasarkan hasil hitung cepat Charta Politika Indonesia, Bobby-Surya unggul dengan perolehan 62,71 persen suara, sementara Edy-Hasan hanya mendapatkan 37,29 persen suara. (*)