Deklarasi dukungan dari relawan 'Anak Abah' dan 'Ahoker' memberikan dorongan kuat bagi pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, pada Pilgub Jakarta 2024.
Anak Abah adalah kelompok pendukung mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, sementara Ahoker merupakan kelompok militan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kedua kelompok ini berkomitmen untuk memenangkan Pramono-Rano dalam Pilgub Jakarta mendatang.
Di sisi lain, Anies Baswedan telah menerima kunjungan dari Pramono Anung dan Rano Karno di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Jumat (15/11). Momen pertemuan tersebut dibagikan Anies melalui akun Instagramnya.
Anies tampak mengalungi syal oranye bermotif ondel-ondel kepada Rano Karno, sementara Pramono mengenakan syal putih. Anies didampingi oleh istrinya, Fery Farhati, dalam menyambut kedatangan Pramono dan Rano.
Ahok, yang juga Ketua DPP PDI-Perjuangan, menyatakan bahwa relawan pendukungnya, bersama dengan Anak Abah, telah kompak dan berkomitmen untuk memenangkan Pram-Rano dalam satu putaran.
Namun, pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo, mengingatkan bahwa dukungan dari kedua kelompok relawan dan pertemuan antara Anies dengan Pramono-Rano belum tentu menjamin kemenangan bagi pasangan tersebut dalam satu putaran.
Menurut Wasisto, kelompok undecided voters, yang merupakan pemilih rasional, cenderung tidak akan terpengaruh oleh dukungan dari tokoh tertentu. "Artinya belum ada jaminan 100 persen Pilkada Jakarta telah 'selesai' lewat pertemuan para tokoh tersebut," ujarnya pada Senin (18/11).
Wasis juga menilai bahwa peralihan suara dari pemilih yang belum menentukan pilihan biasanya baru terlihat menjelang waktu pencoblosan. Pertimbangan pemilih bisa sangat kompleks dan tidak selalu mengikuti dukungan tokoh tertentu.
"Pemilu masih cukup dinamis, di mana peralihan suara pemilih mengambang akan terlihat justru di detik-detik akhir menjelang hari pencoblosan," tambahnya.
Pilgub Jakarta berpotensi berlangsung dua putaran pada Pilkada serentak 2024. Jika tidak ada pasangan calon yang meraih lebih dari 50 persen suara, pemilihan akan berlanjut ke putaran kedua. Namun, jika salah satu pasangan calon berhasil meraih lebih dari 50 persen, Pilgub Jakarta hanya akan berlangsung satu putaran.
Pengamat politik Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, menilai bahwa Pram-Rano harus membuktikan bahwa mereka memang layak mendapatkan dukungan dari relawan Anies dan Ahok, yang mayoritas pemilihnya rasional. "Endorsement saja tidak cukup," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pemilih Anies dan Ahok sebagian besar adalah pemilih rasional, dan mereka tidak akan mudah terpengaruh hanya karena dukungan dari tokoh tertentu.
Sementara itu, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai bahwa peluang pasangan Pramono-Rano untuk memenangkan Pilkada Jakarta dalam satu putaran terbuka lebar setelah mendapatkan dukungan dari relawan Anies dan Ahok.
Kelompok 'Anak Abah' dan 'Ahoker' diketahui memiliki basis massa yang besar, terutama di wilayah Jakarta. "Sebagian suara yang belum menentukan pilihan diperkirakan akan mantap memilih Pram-Doel," jelas Jamiluddin.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa kemenangan pasangan Pram-Doel akan bergantung pada apakah mereka dapat menghindari blunder politik fatal, seperti yang terjadi pada Pilkada sebelumnya dengan Anies yang memanfaatkan blunder dari Ahok.
"Jika tidak ada blunder politik, kemenangan Pram-Doel tampaknya sudah di tangan, meskipun dengan selisih suara yang tidak besar," tambah Jamiluddin.(*)