Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Adu Kuat King Maker di Pilkada Jakarta: Prabowo-Jokowi-SBY Vs Megawati-Anies Baswedan

 Anies Diserang Pembela Jokowi, Ini Sosoknya Ada Megawati

Pertarungan Sengit di Pilkada Jakarta 2024: Dukungan dari 'King Maker' Menjadi Kunci

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 memasuki tahap akhir, dengan hanya beberapa hari tersisa menjelang pemilihan. Berbagai janji dan program telah disampaikan oleh tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang bersaing. Namun, bukan hanya janji yang menjadi sorotan, tetapi juga pertarungan pengaruh para tokoh besar yang berada di balik kandidat-kandidat tersebut.

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil, menjadi salah satu figur yang mendapatkan perhatian lebih. Dalam beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap Ridwan Kamil. Jokowi menyatakan, dukungan tersebut bukan tanpa alasan, melainkan karena rekam jejak Ridwan Kamil yang dinilai positif.

"Kalau bapak, ibu bertanya kepada saya, kenapa saya (mendukung) Ridwan Kamil? Karena jejak-jejak. Saya ulang. Kenapa saya Ridwan Kamil? Karena rekam jejak," ujar Jokowi di hadapan para pendukung Ridwan Kamil.

Pasangan Ridwan Kamil-Suswono, yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), mendapatkan dukungan dari sejumlah partai besar, seperti Golkar, Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, PKB, dan NasDem. Bahkan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, juga sempat bertemu dan makan malam dengan Ridwan Kamil di tengah masa kampanye.

Meski Prabowo tidak secara terbuka mendeklarasikan dukungannya, pertemuan tersebut menunjukkan adanya kedekatan antara keduanya. Ridwan Kamil juga mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut membahas hal-hal pribadi dan tentang Ibu Kota Nusantara, meskipun tidak membahas Pilkada Jakarta secara langsung.

Selain itu, Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meskipun tidak aktif dalam kancah politik, turut memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil. Partai Demokrat yang dipimpin oleh putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan dukungan penuh kepada Ridwan Kamil untuk memimpin Jakarta.

"Saya punya cukup banyak cita-cita yang bisa dititipkan, karena dulu 2016-2017 seperti baru kemarin, tapi ternyata sudah 7-8 tahun lalu saya juga pernah berikhtiar di Pilkada Jakarta," ujar AHY dalam konferensi pers di Kantor DPP Demokrat.

Di sisi lain, pasangan calon nomor urut 02, Pramono Anung-Rano Karno, mendapat dukungan penuh dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang juga merupakan Presiden kelima RI, disebut-sebut sebagai kekuatan utama di balik pasangan Pramono-Rano. Meskipun begitu, Pramono dan Rano belum mendapat dukungan yang kuat dari kalangan elite politik seperti halnya Ridwan Kamil.

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, juga dianggap memiliki pengaruh besar dalam Pilkada Jakarta 2024. Namun, meskipun ada indikasi bahwa Anies mendukung Pramono-Rano, dia belum secara terbuka menyatakan dukungannya. Bahkan, Anies belum terlihat bertemu dengan Megawati untuk menyamakan visi dalam memenangkan pasangan ini.

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, Pilkada Jakarta 2024 diprediksi akan berlangsung sengit. Bukan hanya pertarungan antar kandidat, tetapi juga peran 'King Maker' atau tokoh-tokoh besar di balik kandidat yang akan menjadi sorotan utama.

Adi menjelaskan bahwa di balik pasangan Ridwan Kamil-Suswono, dukungan dari tokoh-tokoh besar seperti Prabowo dan Jokowi menjadi faktor yang sangat penting. "Dukungan dari elite kunci seperti Jokowi dan Prabowo sangat penting dalam meningkatkan elektabilitas calon. Namun, endorsement saja tidak cukup. Mereka harus turun langsung ke lapangan untuk meyakinkan pendukung mereka," jelasnya.

Sementara itu, Adi juga mencatat bahwa meskipun Anies telah mendukung Pramono-Rano, dukungan tersebut belum terlihat secara terbuka. Hal ini menambah kompleksitas dalam alur dukungan yang bisa mempengaruhi hasil Pilkada Jakarta 2024.

Dari segi dukungan di tingkat akar rumput, Adi menambahkan bahwa pemilih dari kubu Anies dan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih sulit untuk berdamai. Luka politik dari Pilkada DKI Jakarta 2017 masih terasa, dengan adanya perbedaan ideologi yang mencolok antara kedua kelompok tersebut.

"Sangat sulit untuk menyatukan dua kubu pemilih yang memiliki luka politik yang dalam. Di level elite, mereka bisa terlihat akur, namun di level akar rumput, persatuan belum tercapai," kata Adi.

Dengan berbagai faktor yang terlibat, Pilkada Jakarta 2024 akan menjadi kontestasi yang sangat dinamis, dengan peran para 'King Maker' yang akan sangat menentukan arah perpolitikan Jakarta ke depan.(*)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved