Calon Wakil Gubernur DKI, Rano Karno sempat kritik program Cagub Ridwan Kamil yang punya ide membuat transportasi sungai jika terpilih nanti.
Rano menyatakan, apa yang diucapkannya bukan kritikan karena program milik Ridwan Kamil adalah konsep lama.
"Saya bukan kritik sebenernya, itu kan konsep lama, jaman bang Yos. Cuman enggak bisa realitanya," kata Rano, Sabtu (12/10/2024).
Ia mengaku sangat mengetahui program tersebut karena sejak kecil ia tinggal di sekitar Pasar Baru dan di ujung jalan sana ada dermaga.
Warga menggunakan transportasi sungai untuk berpindah tempat dan saat itu kondisi jembatan melengkung.
"Tapi setelah Jakarta diratain jempatannya, sudah enggak mungkin bisa tempat perahu. Artinya sebagai wacana Pak RK, bagus, beliau kan arsitek. Cuman untuk mencapai itu, agak sulit menurut saya," ungkapnya.
Menurut Rano, kondisi sungai di Jakarta juga sudah sangat jauh alami perubahan seperti sempit dan kotor airnya.
Sehingga tidak memungkinkan lagi Pemprov DKI melakukan bebenah wilaya menggunakan transportasi sungai.
"Sungai kita dulu 50 meter row nya, lebar, sekarang tapi 20. Pendangkalannya luar biasa, kotor, artinya terlalu panjang cuman kalau memang itu disanggupi dilakukan luar biasa. Takzim," tambah Rano sambil memberikan Hormat seperti dikutip dari wartakota
VISI MISI Ridwan Kamil dan Suswono
Visi misi RK dan Suswono paling panjang dibanding ketiga calon. Total ada 65 lembar.
Judul besar dari visi keduanya adalah: Jakarta Kota Global yang Maju, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan.
Sementara itu berikut strategi visi dan misinya:
Strategi Visi:
1.Peningkatan daya saing SDM; Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan;
2. Peningkatan Pendapatan per Kapita;
3. Perwujudan Jakarta sebagai Kota Global yang Berdaya Saing;
4. Penurunan Emisi GRK menuju Net Zero Emission.
5. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Jakarta yang Unggul, Produktif, dan Sejahtera:
Misi:
1. Mewujudkan Ekonomi Jakarta yang Inklusif, Berdaya Saing Global, dan Berkelanjutan;
2. Mewujudkan Regulasi dan Tata Kelola Pelayanan Publik Jakarta yang Berkualitas, Harmonis, Adaptif, dan Berintegritas;
3. Mewujudkan Stabilitas Jakarta yang Tangguh dan Berpengaruh di Kancah Global;
4. Mewujudkan Jakarta yang Layak Huni melalui Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologis.