Pengamat politik M Qodari menyebutkan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara tidak langsung memiliki peran dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
Menurut Qodari, relasi antara Megawati dan Prabowo serta keterlibatan PDI Perjuangan menjadi faktor utama dalam menyokong Prabowo.
Kendati Megawati tidak secara formal terlibat dalam pemerintahan, pengaruhnya tetap terasa mengingat PDIP memiliki suara besar di parlemen.
“Dalam politik, Megawati memiliki hubungan erat dengan Prabowo sejak lama, bahkan terlihat saat mereka mengusung Joko Widodo bersama,” ungkap Qodari yang dikutip dari YouTube Total Politik.
Menurut Qodari, dukungan PDIP kepada Prabowo memiliki arti penting.
“Partai yang besar seperti PDIP tentu membawa kepentingan besar juga dalam pemerintahan mendatang. Jadi secara politis, keberadaan Megawati tidak akan hilang begitu saja," lanjut Qodari.
Lebih lanjut, Qodari menjelaskan bahwa pengaruh Megawati tidak hanya pada sisi politik semata, melainkan juga kebijakan.
"Prabowo tidak tertutup kemungkinan, kebijakan-kebijakan yang berpihak pada visi nasionalis dan kerakyatan seperti yang diusung PDIP akan tetap dominan," ujar Qodari.
Sebagai contoh, program-program prioritas yang sudah dijalankan oleh pemerintahan Joko Widodo kemungkinan besar akan tetap dilanjutkan.
"Ini bagian dari kesinambungan visi Megawati untuk Indonesia," imbuhnya.
Qodari menilai koalisi antara PDIP dan Gerindra sangat kuat dibandingkan koalisi partai lainnya.
Hal ini ditunjukkan oleh komunikasi politik yang intens antara Megawati dan Prabowo, bahkan sejak periode sebelumnya.
“Mereka sering terlihat bersama dalam berbagai agenda politik, ini menunjukkan chemistry politik yang kuat. Koalisi ini bisa dibilang sangat solid,” ujarnya.
Soliditas ini diyakini Qodari akan memberi keuntungan bagi Prabowo dalam meraih dukungan di akar rumput, terutama dari basis massa PDIP yang loyal.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa Prabowo perlu tetap menjaga keseimbangan agar tidak bergantung sepenuhnya pada partai besar seperti PDIP.
Qodari juga mengingatkan adanya tantangan yang harus dihadapi keduanya, terutama dalam mengakomodasi kepentingan berbagai pihak di koalisi.
“Prabowo juga perlu menjaga hubungan dengan partai-partai lain dalam koalisi agar tidak ada konflik kepentingan di dalam kabinetnya,” tutup Qodari.(*)