Said Didu: Pengaruh Jokowi pada Prabowo Perlu Dihilangkan untuk Kemajuan Indonesia
Said Didu menyampaikan pandangan mengenai Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya masih berada di bawah pengaruh mantan presiden Joko Widodo (Jokowi).
Said Didu mengungkapkan bahwa pengaruh ini berpotensi menghalangi langkah Prabowo dalam menjalankan pemerintahannya secara independen.
“Saya punya hipotesis: negara ini tidak akan pernah selamat selama Prabowo tidak melepaskan diri dari pengaruh Jokowi,” ujar Said Didu, dilansir dari YouTube pribadinya.
“Jika kita tetap mendukung keterikatan ini, maka jangan harap Prabowo bisa menyelesaikan persoalan negeri ini,” lanjutnya.
Said Didu mengungkapkan kekhawatiran bahwa jika Prabowo tetap mempertahankan kedekatan dengan Jokowi, hal ini akan mempersulit upaya pemerintah dalam menyelesaikan berbagai masalah nasional.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan Prabowo dalam membawa Indonesia ke arah yang lebih baik bergantung pada kemampuannya untuk sepenuhnya berfokus pada kepentingan rakyat dan menjauhkan pengaruh-pengaruh yang dianggap kurang relevan.
“Jadi, agenda kita, menurut saya, adalah bagaimana menyingkirkan 'virus Jokowi' dalam diri Prabowo,” ujar Said Didu.
“Agenda utama ke depan, terutama dalam 100 hari ini, adalah detoksifikasi Prabowo dari pengaruh Jokowi,” lantang Said Didu.
Menurutnya, untuk membawa perubahan nyata bagi Indonesia, Prabowo perlu sepenuhnya melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi.
Said Didu menilai bahwa pengaruh Jokowi yang masih melekat pada Prabowo dapat memengaruhi persepsi publik, terutama bagi kalangan oposisi yang sebelumnya mendukung Prabowo sebagai penyeimbang pemerintahan Jokowi.
“Menurut saya, kerusakan pada citra Prabowo ini sebagian disebabkan oleh hubungan dengan Jokowi, tetapi kenapa tidak ada yang berani menyalahkan Jokowi?” celetuknya.
Ia juga menyebutkan beberapa kelompok oposisi seperti Habib Rizieq, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), dan Petisi 100, yang sebelumnya berdiri sebagai pendukung Prabowo dalam posisi kritis terhadap Jokowi.
Namun, aliansi yang terjalin antara Prabowo dan Jokowi dalam beberapa tahun terakhir tampaknya mengubah pandangan publik terhadap komitmen Prabowo dalam membawa perubahan.
Lebih lanjut, Said Didu mengusulkan agar Prabowo melakukan "detoksifikasi" dari pengaruh Jokowi sebagai prioritas utama dalam 100 hari pertama masa pemerintahannya.
Dalam pandangannya, ini merupakan langkah mendesak untuk memulihkan kepercayaan masyarakat, terutama pendukung yang berharap Prabowo menjalankan kepemimpinan yang mandiri dan fokus pada solusi nyata untuk tantangan bangsa.(*)