Universitas Airlangga (Unair) Membekukan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIP)
Universitas Airlangga (Unair) telah mengambil langkah untuk membekukan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIP) setelah organisasi tersebut dinilai melanggar kode etik kampus. Pembekuan ini terkait dengan pembuatan karangan bunga satire yang ditujukan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Keputusan pembekuan ini mencuri perhatian publik dan memicu beragam tanggapan dari tokoh masyarakat. Pihak Unair menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap penggunaan narasi dalam karangan bunga yang dianggap "tidak sesuai dengan etika dan kultur akademik insan kampus."
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan, Unair menegaskan bahwa pesan yang disampaikan oleh BEM FISIP tidak mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh kampus.
Salah satu tanggapan yang keras datang dari jurnalis dan aktivis lingkungan, Dandhy Laksono, yang berpendapat bahwa keputusan Unair terlalu membatasi kebebasan berekspresi mahasiswa. Dandhy menyampaikan pandangannya melalui media sosial, menulis, "Unair: 'Penggunaan narasi dalam karangan bunga tidak sesuai dengan etika dan kultur akademik insan kampus'. Prabowo: 'Ndasmu etik!'. Hormat untuk BEM FISIP Unair," pada Minggu, 27 Oktober 2024.
Sebelumnya, BEM FISIP Unair dibekukan setelah meluncurkan karangan bunga satire yang menampilkan foto Prabowo dan Gibran. Dekanat FISIP Unair menjelaskan bahwa karangan bunga tersebut dianggap tidak beretika.
Karangan bunga yang tersebar di media sosial berbentuk persegi panjang dan menampilkan foto presiden dan wakil presiden terpilih. Terdapat tulisan yang berbunyi, "Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi." Di bawah foto Prabowo tertera tulisan "Ketua Tim Mawar," sedangkan pada foto Gibran tertulis "Admin Fufufafa." Di bagian bawah, terdapat tulisan "Dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi)."***