Kritik tajam disampaikan Direktur Eksekutif Nagara Institute, Akbar Faizal, kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim yang akan mengakhiri jabatannya pada Oktober ini.
Melalui akun X pribadinya, mantan politikus Nasdem itu meminta Nadiem untuk mengambil tindakan nyata di sisa masa jabatannya dengan menghentikan praktik-praktik pemberian gelar Profesor dan Doktor yang dianggap tidak layak.
"Termasuk bagi universitas beken tapi obral gelar atas berbagai alasan dan tujuan," kata Akbar seperti dikutip redaksi melalui akun X pribadinya, Kamis (3/10).
Mantan anggota DPR RI itu menegaskan, praktik tersebut bisa merusak reputasi dunia akademik Indonesia, sehingga harus segera dihentikan.
Tak hanya itu, Akbar juga menyoroti minimnya kebijakan signifikan yang dikeluarkan Nadiem selama menjabat Menteri Pendidikan.
"Saya belum mencatat Anda melakukan sesuatu yang berarti dan dibutuhkan dalam kapasitas sebagai menteri yang sangat penting," tegasnya.
Akbar Faizal yang kini aktif di YouTube mendesak Nadiem untuk melakukan langkah konkret guna menjaga kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Desakan ini diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah untuk lebih serius menangani isu kredibilitas akademik di Indonesia seperti dikutip dari rmol
Kampus Pemberi Doktor HC Raffi Ahmad Kabarnya Bikin Resah Warga Lokal Thailand
Kontroversi kampus Universal Institute of Professional Management (UIPM) Thailand yang memberikan gelar doktor kehormatan atau Doktor Honoris Causa (HC) kepada Raffi Ahmad belum berakhir.
Publik meragukan pemberian gelar doktor kehormatan kepada suami Nagita Slavina itu karena dilakukan dalam tempo sekejap.
Belum lagi terungkap bahwa tidak ditemukannya bangunan fisik kampus UIPM Thailand. Di alamat yang tercantum teryata merupakan sebuah bangunan hotel, bukan kampus UIPM.
Keberadaan perguruan tinggi UIPM Thailand itu tidak hanya membuat masyarakat Indonesia resah.
Bahkan, keresahan terhadap kampus UIPM itu juga turut dirasakan oleh para warga lokal Thailand.
"Ada sedikit bukti tambahan dari youtube kalo kampus ini udah meresahkan masyarakat Thailand di pertengahan tahun ini," tulis pemilik akun X @IbrahimNiar yang dilihat redaksi, Selasa (2/10).
Sementara itu, sejak UIPM Thailand viral, Deputy Legal Affairs UIPM Helena Pattirane pun memberikan tanggapan.
Helena mengatakan bahwa kampus UIPM tersebut telah terdaftar dan diakui. Adapun menurut Helena, Kampus UIPM menggunakan sistem pendidikan secara online.***