Amran Sulaiman Memulai Pembersihan di Kementerian Pertanian, Satu Direktur Dicopot Terkait Dugaan Suap Rp 700 Juta
Setelah dilantik kembali sebagai Menteri Pertanian, Amran Sulaiman segera melakukan evaluasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Dalam hasil monitoring yang dilakukan, salah satu Pejabat Eselon II Kementan terpaksa dicopot dari jabatannya.
Alasan pemecatan tersebut adalah karena Direktur Kementan terbukti terlibat dalam proyek Kementan dan menerima suap sebesar Rp 700 juta.
"Yang bersangkutan mengaku tidak meminta fee, namun diberikan. Ini dilakukan karena atas arahan Presiden yang mengharapkan pencegahan efisiensi, dan beliau sangat berharap Kementan profesional untuk mencapai gagasan besar presiden," ungkap Amran di kantor Kementan, Kawasan Ragunan, Jakarta, pada Senin (28/10/2024).
Amran menjelaskan bahwa nilai fee yang diterima oleh Direktur tersebut mencapai ratusan juta rupiah.
Namun, ia enggan menyebutkan identitas bawahannya, termasuk asal Direktoratnya.
Direktur yang dicopot tersebut kini tidak lagi menyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS) akibat pemecatan ini.
"Fee yang diterima terkonfirmasi dalam laporan adalah Rp 700 juta, tetapi yang diakui hanya Rp 500 juta. Kami minta Inspektorat Jenderal untuk melakukan pemeriksaan secara profesional," lanjutnya.
Selain mencopot Direktur Kementan tersebut, Amran juga menyatakan bahwa masih ada tiga pejabat Kementan lainnya yang tengah diperiksa.
"Kami panggil yang bersangkutan, mengaku, kami copot, dan itu eselon II. Ada lanjutan pemeriksaan terhadap tiga orang lainnya," sebut Amran.
Ia mengingatkan pejabat lainnya untuk tidak bermain proyek yang dapat merugikan negara.
"Bisa merembet ke pejabat lain, dan kami akan tindaklanjuti. Jadi teman-teman dibantu, demi merah putih, Insya Allah kami lakukan," tutupnya.(*)