Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Baliho ‘Terima Kasih’ Jokowi: Propaganda Murahan Sang Pemimpin Narsistik?

Penulis: Ali Syarief Fusilatnews 

Dalam beberapa minggu terakhir, pemandangan baliho yang menampilkan “Terima Kasih Jokowi” semakin terlihat di berbagai sudut kota. Bagi sebagian orang, ini mungkin terlihat seperti penghormatan dari rakyat kepada pemimpinnya. Namun, siapa sebenarnya yang diuntungkan dari pemasangan baliho-baliho ini? Apakah ini benar-benar ekspresi tulus dari rakyat atau sekadar upaya terencana oleh lingkaran dalam Jokowi untuk mengangkat citra yang sedang runtuh?

Pertama-tama, mari kita tinjau narasi di balik baliho ini. Ungkapan “terima kasih” biasanya datang dari bawah, dari masyarakat yang merasa puas dengan kepemimpinan seorang tokoh. Namun baliho-baliho ini sepertinya tidak menggambarkan kenyataan di lapangan. Kinerja Jokowi, yang dalam banyak hal dinilai amburadul, bertolak belakang dengan pesan yang ingin disampaikan baliho tersebut. Alih-alih dipandang sebagai pemimpin yang sukses, Jokowi justru terus mengkritik kegagalannya dalam menangani berbagai sektor, mulai dari ekonomi hingga lingkungan, bahkan hingga persoalan hukum dan HAM.

Kinerja Amburadul dan Propaganda Terkemas Rapi

Selama dua periode kepemimpinannya, Jokowi sering dianggap sebagai pemimpin yang lebih mengutamakan pencitraan daripada hasil nyata. Proyek-proyek besar seperti Ibu Kota Negara (IKN) dan infrastruktur masif dijadikan sorotan utama, sementara isu-isu fundamental seperti pendidikan, kesejahteraan sosial, dan ketimpangan ekonomi terus memburuk. Di saat rakyat tengah bergulat dengan kenaikan harga kebutuhan pokok, kemiskinan, dan intimidasi ekonomi, baliho “terima kasih” terasa seperti menjangkau masyarakat secara langsung.

Yang lebih meyakinkan, ini bukan pertama kalinya Jokowi menggunakan strategi “membalikkan kenyataan” dalam komunikasi politiknya. Dia sering kali mempromosikan hal-hal yang seolah-olah sukses besar, padahal kenyataan di lapangan justru berkebalikan. Salah satu contoh nyata adalah klaim keberhasilan dalam mengurangi kemiskinan atau meningkatkan lapangan kerja, padahal data menunjukkan penurunan angka kemiskinan dan ketimpangan ekonomi yang semakin parah. Propaganda semacam ini mirip dengan strategi narsistik, di mana pencitraan lebih diutamakan daripada prestasi nyata.

Gejala Narsistik yang Mengakar

Pemasangan baliho dengan pesan seperti ini juga menunjukkan tanda-tanda narsisme dalam politik Jokowi. Narsisme dalam konteks kepemimpinan Merujuk pada kecenderungan untuk memusatkan perhatian pada diri sendiri, bahkan hingga memanipulasi publik untuk percaya bahwa pemimpin tersebut selalu benar atau hebat. Baliho-baliho ini tampaknya lebih merupakan bagian dari mekanisme untuk memeles citra Jokowi yang sedang merosot, daripada representasi dari apresiasi tulus rakyat.

Apa yang terjadi di balik pemasangan baliho-baliho tersebut? Kemungkinannya besar, ini adalah upaya yang terorganisir dari lingkaran politik Jokowi untuk membangun citra positif di tengah kekecewaan publik yang terus meningkat. Penggunaan propaganda seperti ini untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan kebijakan bukanlah hal baru dalam dunia politik. Namun, dalam kasus Jokowi, hal ini seolah-olah telah menjadi kebiasaan. Narasi yang disampaikan dalam komunikasi politiknya sering kali berbanding terbalik dengan kenyataan yang dihadapi rakyat.

Kesimpulan: Propaganda Berbalut Narsisme

Baliho-baliho “Terima Kasih Jokowi” yang kini bertebaran di berbagai wilayah jelas bukan cerminan dari kehendak rakyat, melainkan agenda terselubung dari lingkaran lingkaran. Hal ini merupakan wujud dari gaya kepemimpinan narsistik, di mana pencitraan lebih diutamakan daripada kenyataan di lapangan. Selama kinerjanya terus bertolak belakang dengan pesan yang disebarkan, baliho-baliho semacam ini hanya akan menjadi pengingat akan betapa jauhnya Jokowi dari realita kehidupan rakyat yang dipimpinnya. Sesuatu yang sungguh memprihatinkan di tengah kepemimpinan yang semakin kehilangan arah.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved