Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Viral Ikan Beterbangan di Tasikmalaya, Netizen Kaitkan Megathrust

header img

Jakarta - Beberapa hari terakhir, viral sebuah video yang memperlihatkan ikan berukuran kecil hingga sedang beterbangan dan menyerbu tepi pantai selatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Fenomena alam ini mengundang beragam komentar netizen. Tak sedikit yang mengaitkannya dengan pertanda bencana alam, terutama terkait dengan gempa megathrust. Namun, tak kalah banyak juga yang menyebut peristiwa ini adalah berkah dan rezeki melimpah dari Yang Maha Kuasa.

"Masya Allah, tapi hati-hati ya dan tetap waspada. Takutnya ada banjir bandang," komentar netizen dengan akun @suxxxxxxxxxxx2.

"Takjub sekaligus takut, lagi rame megathrust liat video ini. Mungkin ada hubungannya,?" kata akun @nbxxxxxh.

"Apa mungkin ada gunung di bawah laut? Kayak-nya menghindari sesuatu," duga @loxxxxxxxxxxxxx3.

"Enak nih ikan japuh asin. Makan di pinggir sawah sama nasi liwet ngebul-ngebul," canda @yuxxxxr.

"Alhamdulillah rezeki berlimpah buat bapak-bapaknya, gak perlu mancing," tulis @sexxnd.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, membenarkan fenomena langka ini. Kejadian ikan mendekat ke tepi pantai terjadi pada Senin (26/8) dan berlangsung selama beberapa hari.

Adapun jenis ikan yang menyerbu daratan ini adalah ikan japuh. Waktu ikan-ikan ini ke pinggir pantai tidak bisa ditentukan, kadang malam, pagi, atau sore hari.

"Aneh makanya, biasanya kalau kemarau panjang. Ini kan baru dua minggu. Mungkin isu megathrust atau hal biasa. Tapi kenyataannya memang ikan japuh pada ke pinggir. Kadang malam kadang sore, kadang pagi. Hanya Allah yang Maha Tahu," kata Dedi kepada detikJabar, Rabu (28/8).

Dedi menyebut, ikan mendekat bibir pantai terjadi di sepanjang pesisir pantai selatan Tasikmalaya, Pangandaran, hingga Garut. "Iya di Garut juga terjadi ikan ke pinggir ini," ujarnya.

Zona Megathrust

Beberapa netizen yang menduga hal ini dengan megathrust tampaknya mengaitkan peristiwa ini dengan informasi tentang potensi gempa megathrust di beberapa zona di Indonesia, termasuk di Jawa Barat dan Selat Sunda-Banten, yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Bahasan mengenai potensi megathrust bukan baru-baru ini saja ramai dibahas, namun sudah sejak beberapa tahun lalu. BMKG berulang kali mengingatkan bahwa dirilisnya informasi ini bukan merupakan sebuah peringatan dini apalagi bermaksud menakut-nakuti, melainkan sebagai pengetahuan yang harus diketahui agar kita siaga.

"Munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona megathrust saat ini bukanlah bentuk peringatan dini (warning) yang seolah-olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar. Tidak demikian," kata BMKG dalam keterangan tertulis.

BMKG menyebut, pembahasan mengenai potensi gempa di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut akhir-akhir ini sebenarnya bukan hal baru. Hal ini dikarenakan kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar, tetapi bukan berarti segera akan terjadi gempa dalam waktu dekat.

"Sekali lagi, informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat," demikian disampaikan BMKG.

Zona Megathrust di Indonesia

Zona megathrust di Indonesia berada di zona subduksi aktif, mulai dari Subduksi Sunda, Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, hingga Subduksi Utara Papua.

Zona subduksi aktif tersebut dibagi menjadi beberapa segmentasi sumber gempa zona megathrust. Mengutip dari 'Peta Sumber dan Bahaya Gempa' oleh Pusat Studi Gempa Nasional tahun 2017, berikut ini zona megathrust di Indonesia:


1. Megathrust Aceh-Andaman (M 9,2)

2. Megathrust Nias-Simeulue (M 8,9)

3. Megathrust Batu (M 8,2)

4. Megathrust Mentawai-Siberut (M 8,7)

5. Megathrust Mentawai-Pagai (M 8,9) 

6. Megathrust Enggano (M 8,8) 

7. Megathrust Selat Sunda-Banten (SSB) (M 8,8) 

8. Megathrust Jawa Barat (M 8,8) 

9. Megathrust Jawa Tengah-Jawa Timur (M 8,9) 

10. Megathrust Bali (M 9,0) 

11. Megathrust NTB (M 8,9) 

12. Megathrust NTT (M 8,7) 

13. Megathrust Laut Banda Selatan (M 7,4) 

14. Megathrust Laut Banda Utara (M 7,9) 

15. Megathrust Utara Sulawesi (M 8,5) 

16. Megathrust Lempeng Laut Filipina (M 8,2) seperti dikutip dari detik

Sebelumnya, Dedi Mulyadi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, membenarkan fenomena langka ini terjadi pada Senin (26/8/2024).

“Aneh makanya, biasanya kalau kemarau panjang. Ini kan baru dua minggu. Mungkin isu megathrust atau hal biasa. Tapi kenyataannya memang ikan japuh pada ke pinggir. Kadang malam kadang sore, kadang pagi. Hanya Allah yang Maha Tahu,” kata Dedi.

“Iya di Garut juga terjadi ikan ke pinggir ini,” tambahnya.

Memang belakangan ini. Zona Megathrust beberapa netizen yang menduga hal ini dengan megathrust tampaknya mengaitkan peristiwa ini dengan informasi tentang potensi gempa megathrust di beberapa zona di Indonesia, termasuk di Jawa Barat dan Selat Sunda-Banten, yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona megathrust saat ini bukanlah bentuk peringatan dini (warning) yang seolah-olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar. Tidak demikian,” kata BMKG dalam keterangan tertulis.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved