Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, memberikan komentar tegas terkait adanya gerakan coblos 3 calon dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Menurutnya, gerakan tersebut tidak hanya tidak efektif, tetapi juga bodoh.
"Gerakan bodoh yang dilakukan bodoh yang dilakukan bodoh yang dilakukan orang-orang bodoh dan didanai orang bodoh," ujar Teddy dalam keterangannya di aplikasi X @TeddGus (14/9/2024).
Dikatakan Teddy, gerakan yang mengajak masyarakat untuk mencoblos tiga calon sekaligus dalam surat suara tidak akan memberikan dampak apa pun terhadap hasil Pilkada.
"Saya ditanya soal Gerakan coblos 3 calon, saya bilang yang menyebarkan gerakan ini bodoh, karena itu gerakan pepesan kosong," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam proses Pilkada, yang dihitung adalah suara sah.
"Saya jawab, ini diluar dari permasalahan hukum ya.. kan tujuan gerakan bodoh itu agar supaya suara di surat suara menjadi tidak sah," sebutnya.
Dengan demikian, kata Teddy, suara yang dianggap tidak sah, termasuk hasil dari tindakan mencoblos lebih dari satu calon, tidak akan memengaruhi perhitungan akhir suara yang menentukan pemenang.
"Orang-orang bodoh ini tidak tahu, karena yang dihitung dalam Pilkada itu suara sah, sehingga tidak akan menimbulkan efek apapun terhadap calon," Teddy menuturkan.
Teddy juga menambahkan bahwa jika ada pihak yang mendanai gerakan ini, maka orang tersebut juga menunjukkan kebodohan ganda karena tidak memahami mekanisme Pilkada.
Ia mengingatkan bahwa gerakan seperti ini hanya membuang waktu dan tidak akan mampu membatalkan keterpilihan calon kepala daerah.
"Kalau gerakan bodoh ini ada yang mendanai, maka yang mendanai dobel bodohnya. Dipikir bisa membatalkan keterpilihan calon kepala daerah," cetusnya.