Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan alasan Tesla, perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, ogah berinvestasi di Indonesia.
Menurut Rosan, alasannya karena industri di Indonesia belum sepenuhnya menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Pasalnya, di Indonesia seluruh industri masih bergantung pada energi berbahan bakar fosil, seperti bensin hingga batu bara.
Hal itu, kata Rosan, sangat tidak sejalan dengan misi Tesla yang memang berkomitmen kuat terhadap energi bersih. Itu menjadi alasan Tesla untuk mengalihkan investasi ke negara lain.
"Kebetulan saya involve (terlibat) langsung pembicaraan dengan Tesla. Salah satu alasan mereka mengalihkan investasinya bukan ke kita itu karena kita sebagai EV car semua ingin bersih," kata Rosan saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).
"Kalau mereka masuk ke kawasan industri kita, tapi industrinya masih dari fosil, fuel, energi kayak coal, tidak in line dengan visinya mereka. Ini yang tidak bisa kita pungkiri, ke depannya bisa seperti itu," lanjutnya.
Menurut Rosan, hal itu menjadi pekerjaan rumah (PR) yang besar bagi Indonesia karena secara global telah menaruh perhatian lebih terhadap keberlanjutan penggunaan energi bersih.
Dia mencontohkan Vietnam yang saat ini menjadi lokasi favorit baru para investor untuk menanam modalnya. Rosan mengatakan, di Vietnam saat ini kawasan industrinya dibangun dengan energi bersih. Seperti dari hydro, tenaga surya, hingga angin.
"Ini yang kita tidak bisa pungkiri ke depan harus seperti itu. Kita ini mohon maaf, agak tertinggal. Saya contohkan satu company di Singapura, Sembcorp. Dia sudah punya 13 di Vietnam, kawasan eco di Vietnam. Dia akan buka lagi 18, 2–3 bulan ke depan. Dari situ sebagian besar 70 persen clean energi. Sehingga investasi ke Vietnam lebih deras," jelasnya.
Sebelumnya, Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa suplai kendaraan listrik (EV) Tiongkok yang berlebih menjadi pertimbangan CEO Tesla Elon Musk untuk menunda berinvestasi kendaraan listrik ke mana pun. Termasuk ke Indonesia.
"Kelihatan EV China oversupply, harganya China lebih murah dari mereka (Tesla). Jadi, dia (Elon Musk) masih menunggu beberapa waktu untuk berpikir investasi di mana pun," ujar Luhut usai peluncuran buku Citarum Harum di Badung, Bali, Senin (20/5).
Bahkan, lanjut Luhut, pabrik Tesla di Meksiko dan Jerman pun mengurangi produksi mereka. Langkah tersebut diambil Elon Musk setelah mempertimbangkan kondisi dari pasar dunia.
"Jadi, mereka masih melihat pasar dunia. (Setelah) lebih tenang, nanti baru mereka akan masuk," kata Luhut.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa keputusan Tesla untuk berinvestasi di Malaysia adalah karena stabilitas politik yang dibawa oleh Pemerintah Persatuan. Rencananya, Tesla akan mendirikan kantor pusatnya di Malaysia.
“Ketika pemerintah persatuan muncul, ada stabilitas politik. Ketika iklim politik stabil, orang pasti akan datang,” kata Anwar saat upacara pembukaan karnaval Otoritas Pembangunan Tanah Federal (FELDA), seperti dikutip dari Channelnewsasia, Minggu (30/7).
Anwar bahkan bercerita cukup sulit untuk membuat Elon Musk tertarik berinvestasi di negaranya. Apalagi, sebelumnya permintaan Malaysia untuk bertemu dengan Elon diduga sempat diabaikan.
Namun, kata Anwar, setelah iklim politik stabil terjadi, justru pemilik SpaceX sendiri yang menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi di Malaysia seperti dikutip dari jawapos
Tesla Pilih Malaysia, Netizen Beri Semangat ke Jokowi dan Luhut: Terus Usaha! Sabar Ya…
Publik membicarakan keputusan Tesla mendirikan kantor perwakilan dan showroom resmi di Malaysia. Fasilitas itu akan dinamakan Tesla Experience & Service Center.
Kepastian itu diumumkan oleh Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia (MITI), Tengku Zafrul Aziz, melalui akun media sosial Twitter-nya @tzafrul_aziz pada Rabu (1/3). Dia bilang, @MITIMAlaysia telah menyetujui aplikasi Tesla untuk mengimpor BEV ke Malaysia. Tesla akan mendirikan Kantor Pusat, Pusat Pengalaman & Layanan Tesla, dan jaringan Supercharger.
"Malaysia welcomes@Tesla!" tulis Zafrul. Dia menambahkan, pembukaan kantor dan showroom Tesla di Malaysia akan menciptakan lapangan pekerjaan untuk penduduknya dengan gaji yang tinggi.
Padahal sebelumnya, Tesla sempat diincar Pemerintah Indonesia agar berinvestasi dan membuka kantor di Tanah Air. Bahkan, untuk mewujudkan rencana tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui langsung CEO Tesla Inc, sekaligus pendiri Space X, Elon Musk di Boca Chica, Amerika Serikat (AS), Sabtu (14/5/2022).
Dalam kunjungan itu, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani. Elon Musk mengaku sangat tertarik dengan masa depan Indonesia.
"Saya rasa Indonesia memiliki potensi yang besar, dan saya rasa kita melalui Tesla dan Space X akan mencoba beberapa kerja sama dengan Indonesia," ujar Elon.
Elon mengatakan, pihaknya akan melihat dari dekat bentuk kerja sama di banyak hal karena Indonesia memiliki banyak potensi. Apalagi, sebut dia, Indonesia memiliki jumlah populasi dan terus berkembang. "Ini bagus karena kita membutuhkan banyak orang di masa depan," katanya.
Lantas, bagaimana tanggapan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar? Rupanya, dia mengaku tidak mempermasalahkan keputusan Telsa yang menanamkan investasinya di Malaysia.
"Kan kantor di mana aja boleh dibangun," kata Luhut dikutip Sabtu (4/3). Luhut bahkan masih optimis Tesla tetap akan berinvestasi di Indonesia. "Kita masih tetaplah, masa enggak," tegasnya.
Untuk itu, Luhut meminta semua pihak agar menunggu perihal rencana Tesla berinvestasi di Indonesia. "Kalau nanti Senin diumumkan atau minggu depan diumumkan mengenai insentif EV (kendaraan listrik), nanti baru saya ngomong," ujarnya.
Akan tetapi, keputusan Tesla buka kantor cabang di Malaysia membuat netizen menyindir Presiden Jokowi dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang jauh-jauh ke Amerika demi bertemu Elon Musk, malah tahunya investasi dan buka Kantor di Malaysia. Netizen meminta Pemerintah bersabar dan terus usaha.
Akun @mamuiz mempertanyakan hasil kunjungan Presiden Jokowi dengan Elon Musk. Dia heran kunjungan balik Elon Musk saja tidak terjadi, eh malah buka kantor dan showroom. "Ya kasihan Menko Luhut dicuekin Elon Musk," sindirnya.
Akun @zulfanny menyindir. Kata dia, jauh-jauh Opung dan Pakde temuin Elon Musk di Amerika, tidak tahunya Tesla malah akan buka kantor di Malaysia. "Terus usaha, sabar ya Pakde," pinta dia.
Akun @auliamed mengaku miris lihat dengan perilaku Elon Musk yang sudah memberi harapan palsu pada pejabat utama Indonesia. Padahal, kata dia, Pemerintah sudah percaya diri dan yakin Tesla akan membuka kantor di Indonesia.***