Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

FPI Ultimatum Kemenkominfo Soal Azan Magrib Diganti 'Running Text' Saat Misa Paus Fransiskus

 Sejumlah ormas Islam mengecam keras tindakan Kemenkominfo yang meminta, agar tayangan azan magrib di televisi ditiadakan saat Misa Paus Fransiskus. 

Adapun kecaman itu di antaranya disuarakan oleh Front Persaudaraan Islam (FPI), GNPF Ulama, dan Persaudaraan Alumni 212. 

Tak tinggal diam, sejumlah ormas Islam ini kemudian melayangkan surat protesnya pada Direktur Jenderal Penyelenggaran Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo.

Berikut isi protes terkait imbauan Kemenkominfo soal peniadaan tayangan Azan Magrib di televisi saat Misa Paus Fransiskus:

Pertama. Bahwa kami selaku umat Islam Indonesia tidak mempermasalahkan kegiatan agama dari pihak lain selama kegiatan tersebut tidak mencampuradukkan ajaran agama atau menegasikan kegiatan agama lain pada saat yang bersamaan.

Sebagaimana ajaran Islam yaitu, lakuum dinukuum waliyyadiin.

Kedua. Surat dari Dirjen PPI di atas, secara substansi adalah merupakan bentuk penegasian terhadap Azan Magrib yang sudah lazim terjadi, sejak puluhan tahun lalu pada siaran televisi dan radio nasional. 

Dengan adanya surat tersebut justru sangat mengganggu keberagaman dan toleransi yang sudah terjalin sejak lama di NKRI ini.

Ketiga. Surat Dirjen PPI tersebut membuktikan bahwa rezim saat ini sudah terjangkit virus Islamphobia dan intoleran terhadap keberadaan Azan Magrib dan ajaran islam.

Keempat. Azan adalah suara yang dikumandangkan, bukan merupakan bentuk pengumuman dalam bentuk tulisan, sehingga, dengan surat dari Dirjen PPI Kemenkominfo tersebut, berarti sudah mengganti syariat azan dari suara menjadi pengumuman dalam bentuk tulisan.

Mengubah syariat Islam apalagi dilakukan oleh orang dari kalangan di luar Islam adalah merupakan bentuk penghinaan dan penistaan terhadap syariat Islam.

Berdasarkan hal hal diatas maka, kami: 

1. Memprotes keras surat dan sikap dari Kemenkominfo yang memerintahkan kepada seluruh lembaga penyiaran untuk mengganti azan menjadi pengumuman berupa running text.

2. Mendesak dengan segera agar Dirjen PPI Kemenkominfo segera mencabut surat tersebut dalam waktu 1x 24 jam.

3. Meminta dengan hormat kepada seluruh lembaga penyiaran, radio dan televisi nasional untuk tidak mematuhi isi surat Dirjen PPI tersebut.

4. Meminta umat Islam untuk menyiagakan diri dan meningkatkan kewaspadaan dari serangan doktrin dan ajaran sesat oleh pihak-pihak anti Islam yang ingin menghapus syariat Islam secara halus dan terselubung.

Baik oleh pihak yang ada dalam tubuh rezim, maupun agen-agen propaganda seperti dikutip dari viva


Apakah Kemenag Imbau Televisi Siarkan Azan via Running Text Selama Misa Paus merupakan sebuah memaksa Penyeragaman?

Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan imbauan agar stasiun televisi berkenan untuk menyiarkan azan Magrib dalam bentuk running text ketika menayangkan secara langsung ibadah misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9).

Hal itu sesuai dengan surat yang disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika tertanggal 1 September.

Dilansir dari Antara, surat itu juga mengimbau agar seluruh televisi nasional menyiarkan secara langsung dan tidak terputus ibadah misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus.

”Kementerian Agama menyarankan agar Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September pada pukul 17.00 sampai 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional,” demikian bunyi surat yang ditandatangani Dirjen Bimas Katolik Suparman dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin tersebut.

Kemenag juga mengingatkan bahwa azan Maghrib yang kemungkinan berlangsung di sela-sela ibadah misa akbar tersebut tetap disiarkan. Hanya saja, Kemenag mengimbau agar penyiaran azan Maghrib dilakukan dengan cara running text atau teks berjalan yang muncul di layar televisi.

”Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran azan Maghrib dapat dilakukan dengan running text,” demikian tertulis dalam surat tersebut.

Imbauan itu keluar setelah Panitia Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus meminta agar Kemenag berkenan menjembatani komunikasi dengan organisasi keagamaan terkait penyiaran azan Maghrib pada saat ibadah misa akbar di GBK.

Menteri Agama Yaqut Choil Qoumas yang turut menyambut langsung kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Selasa (3/9) siang, menyebut kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik itu harus dimaknai dengan keinginan untuk membangun perdamaian antarumat beragama. Oleh karena itu, Menag mengajak masyarakat Indonesia dapat menunjukkan persatuan dan kesatuan serta sikap saling memahami dan saling pengertian.

”Kami berharap beliau menyaksikan bagaimana keberagaman di Indonesia itu bisa terpelihara dengan baik,” ujar Yaqut.

Indonesia menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia-Oseania. Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September.

Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Kunjungan pertama dilakukan Paus Paulus VI pada 1970 dan kunjungan kedua dilakukan Paus Yohanes Paulus II pada 1989.

Pada 4 September, pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta dan berkunjung ke Katedral Jakarta. Kemudian pada 5 September, Paus Fransiskus akan mengunjungi Masjid Istiqlal Jakarta, dilanjutkan dengan pertemuan penerima manfaat organisasi amal di Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), dan akan memimpin Misa Kudus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

Selanjutnya pada 6 September, pemimpin umat Katolik tersebut akan melanjutkan perjalanannya mengunjungi Papua Nugini. Paus Fransiskus dijadwalkan melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura pada 2-13 September.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved