Sebuah ide untuk mengatasi limpahan air hujan agar tidak terbuang percuma diajukan calon Gubernur Jakarta jalur independen, Dharma Pongrekun. Namanya cukup menarik: Kolam Pipi Monyet.
"Pipi monyet adalah filosofi alam semesta, di mana monyet menerima berkah berupa makanan kemudian dia simpan di pipinya," jelas Dharma di acara Kahforward, di kompleks GBK, Jakarta, Sabtu (28/9).
Poin utama dari Kolam Pipi Monyet adalah menyimpan air hujan dan air dari sumber-sumber lain yang melimpah, agar tidak terbuang langsung ke saluran air dan akhirnya ke laut.
Agar tidak terbuang langsung ke laut, maka air perlu dimasukkan ke tanah.
"Ketika debit air (melimpah), kita perlu menyiapkan kolam yang menampung air hujan sehingga ketika masa kemarau menjadi cadangan. Jangan dibuang ke laut. Sehingga bisa (dijadikan) air minum apabila menggunakan teknologi desalinasi. Daripada ketika sudah dibuang ke laut kemudian dijadikan air minum, biayanya mahal," beber Dharma.
Menurutnya, air adalah rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa. Maka air harus dikelola dengan baik seperti dikutip dari rmol
VISI MISI Dharma-Kun
Visi misi calon independen ini menjadi yang terpendek dari ketiga calon yang ada. Tebalnya hanya 4 lembar.
Dibanding calon lain, visi misi yang diunggah juga relatif lebih sederhana. Tidak berwarna dan bergambar.
Berikut selengkapnya:
VISI : MENJADIKAN JAKARTA SEBAGAI PUSAT PEREKONOMIAN NASIONAL DAN GLOBAL YANG AMAN MELALUI REFORMASI JATI DIRI DEMI TERWUJUDNYA RAKYAT YANG BERADAB, HARMONI, MANDIRI, MAKMUR DAN BAHAGIA.
MISI : 1. Mewujudkan transformasi Jakarta sebagai pusat keunggulan pada tatanan nasional, regional dan global yang aman dan beradab untuk melindungi keselamatan jiwa masyarakat.
2. Mewujudkan reformasi regulasi dan tata kelola Jakarta yang mengutamakan pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui pengobatan preventif yang aman dan beradab.
3. Mewujudkan inovasi perbaikan desain tata ruang Jakarta sebagai kota global untuk mengatasi kemacetan melalui pengarusutamaan penelitian dan pengembangan.
4. Mewujudkan akselerasi Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional yang terintegrasi secara nasional, regional dan global dalam Simpul Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Budaya melalui penguatan UMKM serta pemberdayaan masyarakat.
5. Mewujudkan akselerasi ketahanan dan keberlanjutan lingkungan Jakarta sebagai pusat transit regional dan global yang tangguh untuk menanggulangi banjir dengan manajemen air hujan dan sungai yang mengoptimalkan waduk, kanal, pompa serta taman dan hutan kota.
6. Mewujudkan penguatan konektivitas informasi melalui transformasi Jakarta sebagai pusat keunggulan sumber daya manusia yang fokus pada adab, kesetaraan sosial, profesional yang terampil, praktis dan kreatif.
7. Mewujudkan reformasi teknologi yang tepat guna dan hemat untuk mendukung strategi samudera biru dan bio ekonomi Jakarta sebagai kontributor utama perekonomian Indonesia