Gagalnya Anies Baswedan berlayar di Pilkada sebagai Calon Gubernur Jakarta dikomentari Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik.
Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menilai Anies Baswedan tidak dijegal untuk mengikuti Pilkada, melainkan karena semakin banyak yang kehilangan kepercayaan padanya.
"Anies dijegal ikut Pilkada karena ditakuti? Bukan ditakuti, tapi mungkin sudah makin banyak yang tak percaya padanya dan tak mau lagi bersekutu," katanya seperti dikutip redaksi melalui akun X miliknya, Kamis (12/9).
Menurut Rachland, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut dinilai tidak setia kepada rekan-rekannya. Dia menegaskan bahwa Anies telah menunjukkan dirinya sebagai sosok yang tidak bisa dijadikan kawan sejati.
Ambisi berkuasa disebut menjadi alasan utama mengapa Anies tega berbohong dan menusuk dari belakang, bahkan terhadap mereka yang pernah menjadi sekutunya.
"Sudah terbukti: Anies bukan kawan sejati. Demi ambisi berkuasa, dia tega membohongi kawan dan menggunting dalam lipatan," sambung Rachland.
Pernyataan ini memperkuat Ketidakharmonisan Partai Demokrat dengan Anies Baswedan. Demokrat sepertinya masih kecewa karena Anies batal menjadikan ketua umum AHY sebagai cawapres dan justru berpaling ke Muhaimin Iskandar.
Padahal Demokrat pernah jalan bersama Anies saat proses Pilpres kurang lebih selama setahun. Kader Demokrat pun sudah banyak mengeluarkan dana untuk membuat baliho Anies-AHY seperti dikutip dari rmol
Potensi Menang Besar, Wajar Anies Dijegal
Potensi kemenangan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sangat tinggi di Pilkada Jakarta. Namun, banyak pihak yang tidak menginginkan Anies Baswedan bertarung.
Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat dengan potensi kemenangan besar itu, Anies dijegal kelompok tertentu agar tidak ambil bagian pada Pilkada Jakarta 2024.
"Kalau Anies maju potensi menangnya tinggi, karena itu dia digusur oleh lawan-lawan politiknya oleh dewa-dewa itu," kata Ujang kepada RMOL, Rabu (4/9).
Melihat fenomena Anies masih dicintai warga Jakarta, Ujang menilai memang hanya dia yang mampu meraih simpati masyarakat dengan kharismanya.
Namun, lanjutnya, banyak orang kalangan elite yang tidak menginginkan Anies Baswedan bertahta di Jakarta lagi.
"Anies digandrungi wajar karena dia punya sesuatu di hati warga Jakarta makanya dia sangat diperhitungkan," katanya.
"Nah, ketika diperhitungkan, dia dikerjain," demikian Ujang.***