Belakangan ini, Jakarta dikejutkan dengan berbagai coretan yang menolak kehadiran Ridwan Kamil dalam Pemilihan Gubernur Jakarta. Coretan-coretan ini tampak menghiasi tembok-tembok kota dan bahkan terpampang di spanduk jembatan penyeberangan orang, menggunakan cat semprot.
Tulisan-tulisan tersebut antara lain berbunyi “Jakarta Anti Ridwan Kamil”, “Jakarta Anti RK”, hingga “Jakarta Boikot Ridwan Kamil”.
Chusnul Chotimah, seorang pegiat media sosial, mengungkapkan bahwa fenomena serupa pernah terjadi sebelumnya. Ia mengingat bagaimana Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, juga pernah mendapat perlakuan serupa dari kelompok yang dihubungkan dengan Prabowo Subianto.
“Dulu Ahok juga mengalami situasi seperti ini dari kelompok yang digerakkan oleh Prabowo,” ungkap Chusnul melalui unggahan di akun X-nya pada Minggu (8/9/2024).
Menurut Chusnul, situasi saat ini berbeda. Ridwan Kamil, yang maju dalam Pilkada Jakarta dengan dukungan Prabowo, kini merasakan dampak yang serupa. Chusnul menyebut ini sebagai bentuk karma.
“Sekarang, calon gubernur yang ditugaskan Prabowo menghadapi hal yang sama. Apakah ini karma?” tanyanya.
Ridwan Kamil, yang maju dalam Pilgub Jakarta bersama Suswono dari PKS, diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Mereka akan bersaing dengan pasangan dari PDIP, Pramono Anung-Rano Karno seperti dikutip dari fajar
Marak Coretan Tolak Ridwan Kamil Nyagub
Di sejumlah ruas jalan di Jakarta bertebaran coretan yang berisi penolakan kader Partai Golkar Ridwan Kamil alias RK mengikuti Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu salah diunggah dalam akun TikTok @sandiiismyway yang diterima redaksi, Selasa (3/9).
Isi coretan tersebut antara lain "Jakarta Tanpa RK, Jakarta Anti RK, dan Jakarta Anti Ridwan Kamil".
Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur Ridwan Kamil bersama Suswono telah resmi melakukan pendaftaran Pilgub Jakarta di KPU Provinsi Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat pada Rabu (28/8).
Ridwan Kamil-Suswono diusung oleh 13 partai yang tergabung ke dalam Kosalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Adapun 13 partai tersebut yakni, Partai Nasdem, PKS, PAN, PKB, Golkar, Partai Gerindra, PPP, Partai Demokrat, Perindo, Partai Garuda, PBB, PSI, dan Partai Gelora.***