Viral di media sosial memperlihatkan sosok pria yang sangat mirip dengan Bahlil Lahadilia sedang duduk di kursi. Bukan duduknya yang jadi persoalan, melainkan apa yang ada di sebelah pria diduga Bahlil Lahadilia itu.
Pada gambar yang beredar di media sosial, terlihat pria mirip Bahlil Lahadilia itu ditemani sebotol miras atau minuman keras. Terlihat juga gelas, air mineral dan kacang yang menurut netizen di X (sebelumnya Twitter) biasa digunakan sebagai "dorongan" kala menenggak miras.
"Di meja itu ada 2 gelas dan lokasinya seperti di hotel. Kira2 anak asuh raja jawa ini lagi apa ya?" komentar netizen di X dengan akun @tauffik_thalib.
Pada foto yang beredar juga bisa dilihat tampak pria mirip Bahlil itu seperti berada dalam ruangan hotel. Ada beberapa sofa dan meja serta karpet tebal sebagai alasnya.
Netizen menduga ruangan tersebut merupakan kamar hotel berbintang. Namun lokasinya tidak diketahui secara pasti.
"Teladan terbaek dr menteri kesayangan & kebanggaan @jokowi dan ketum partai @golkar_id," komentar akun X @edjoy12.
Netizen lainnya juga ada yang menyoroti mengenai cukai miras tersebut. Menurut netizen, jika dibeli secara resmi, miras tersebut akan memiliki bekas pita cukai yang masih menempel.
"Kayanya minuman ilegal tuh, barang seludupan.. gak ada cukai alkoholnya.. Gimana nih @ListyoSigitP @Kemendag @ZUL Hasan Petinggi partai minum barang ilegal tuh gimana ya..," tulis akun X @dusuntertinggal.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-11 partai tersebut yang digelar pada Selasa (20/8).
Bahlil, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi, dilantik pada Rabu (21/8) di Jakarta Convention Center. Dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil membuat pernyataan yang menarik perhatian publik dan para kader partai berlambang beringin itu.
Bahlil mengingatkan para kader untuk berhati-hati dengan sosok yang disebutnya sebagai "Raja Jawa". Dia menegaskan bahwa bermain-main dengan "Raja Jawa" bisa membawa celaka.
“Jadi kita harus lebih paten lagi, soalnya 'Raja Jawa' ini kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu saja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini,” ujar Bahlil dalam pidatonya.
Namun, Bahlil tidak menjelaskan lebih lanjut siapa sosok "Raja Jawa" yang dimaksud. Dia hanya mengungkapkan bahwa dampak dari bermain-main dengan "Raja Jawa" sudah banyak diketahui oleh para kader Golkar seperti dikutip dari jawapos
Di sisi lain, beberapa pengguna X justru melihat foto ini sebagai cerminan dari gaya hidup mewah para elit politik yang jauh dari realitas kehidupan rakyat.
"Apapun kebenarannya, foto ini sudah cukup menggambarkan jarak yang semakin lebar antara elit dan rakyat. Ketika rakyat berjuang untuk bertahan hidup, para elit justru sibuk dengan kemewahan mereka," tulis @rakyatbi**
Tidak dapat dipungkiri, foto Bahlil dengan botol minuman seharga puluhan juta ini telah menjadi simbol baru bagi netizen dalam menyoroti gaya hidup para elit politik yang kerap kali dinilai tidak peka terhadap kondisi rakyat.
Dengan semakin meluasnya penggunaan media sosial, peristiwa semacam ini akan terus mendapat sorotan dan menjadi bahan diskusi di ruang publik.
Di tengah maraknya kritik, hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari Bahlil Lahadalia atau Partai Golkar terkait foto dan komentar-komentar netizen yang membanjiri media sosial.
Namun, dengan intensitas pembicaraan yang terus meningkat, tampaknya kasus ini akan menjadi salah satu isu yang mencuat dalam perbincangan politik nasional.
Pada akhirnya, kasus ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan kepekaan sosial bagi para pemimpin politik, terutama dalam era digital di mana informasi dapat tersebar luas dengan cepat.
Bagi Bahlil, tantangan ke depan tidak hanya terletak pada bagaimana ia memimpin Partai Golkar, tetapi juga pada bagaimana ia menjaga citra dan kepercayaan publik di tengah dinamika politik yang semakin kompleks.***