Sebelum pendaftaran cagub-cawagub resmi ditutup KPU DKI Jakarta pada Kamis (29/8) pukul 23.59 WIB, masih ada harapan Anies Baswedan berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024.
Demikian disampaikan Ketua Koalisi Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Kamis (29/8).
"Anies Baswedan butuh keajaiban di injury time," kata Sugiyanto.
Sugiyanto mengingatkan bahwa di panggung politik semua kemungkinan bisa terjadi. Termasuk lolosnya Anies ke Pilkada Jakarta 2024.
"Masih ada harapan bagi Anies untuk maju dalam Pilkada Jakarta hingga batas akhir pendaftaran di KPU pada Kamis malam," kata Sugiyanto.
Artinya, jika ada parpol yang memenuhi syarat 7,5 persen perolehan suara di Jakarta berbalik mendukung Anies Baswedan, peluang ini masih terbuka.
"Meskipun kemungkinan terjadinya sangat kecil," kata Sugiyanto.
Jika pada akhirnya hingga batas waktu pendaftaran di KPU DKI tidak ada parpol yang mengusung Anies Baswedan sebagai Cagub, maka jalan Anies untuk mengikuti Pilkada Jakarta 2024 pun tertutup.
"Anies bisa menunggu 2029," demikian Sugiyanto seperti dikutip dari rmol
Impian Anies Baswedan untuk kembali maju dalam Pilkada Jakarta kini seakan musnah usai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) batal mendukungnya dan lebih memilih mengusung Pramono Anung dan Rano Karno.
Anehnya, usai Pramono-Rano Karno mendaftarkan diri ke KPUD DKI Jakarta, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP Deddy Yevry Sitorus menyampaikan harapan agar Anies mau terjun sebagai tim sukses.
Tak hanya untuk memenangkan pasangan tersebut, melainkan juga Anies dibutuhkan untuk menuntaskan persoalan yang sempat terjadi pada Pilkada beberapa tahun silam.
"Ya kita berharap seperti itu (mendukung Pramono-Rano), kita berharap Pak Anies mau menjadi bagian dari tim ini, bukan hanya memenangkan gubernur, tapi menyelesaikan persoalan-persoalan ketegangan-ketegangan akibat Pilgub 2018 itu," ucap Deddy kepada wartawan di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (28/8).***