Kini Bandara di IKN Kaltim tidak lagi berstatus Very Very Important Person (VVIP) atau Naratetama.
Terkait status Bandara di IKN Kaltim yang kini bukan lagi bandara VVIP, Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini disampaikan Endra S Atmawidjaja saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Menurut Juru Bicara Kementerian PUPR, kini namanya bandara IKN saja, tanpa ada status VVIP.
"Kalau bandara sudah tidak ada sebutan VVIP lagi," kata Endra.
Bandara tersebut kini tidak lagi dikhususkan untuk tamu-tamu penting kenegaraan, melainkan bakal dioperasikan untuk umum.
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memberikan nama yang pasti untuk bandara terdekat dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) ini.
"Bandara VVIP itu bukan dimaksudkan bandara eksklusif, tapi itu bandara yang paling dekat ke IKN.
Jadi itu Bandara IKN atau apapun namanya," lanjut Endra.
Adapun penamaan Bandara VVIP IKN sebelumnya diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandar Udara Very Very Important Person untuk Mendukung Ibu Kota Nusantara.
Tertulis dalam Pasal 2 Perpres tersebut, Bandara VVIP merupakan bandar udara khusus yang digunakan untuk melayani kepentingan kegiatan pemerintahan di IKN.
Karenanya, Perpres tersebut bakal direvisi.
"Iya (Perpres direvisi).
Jadi nanti yang orang mau ke IKN bisa lewat situ, yang komersialnya bisa lewat Balikpapan," tuntas Endra seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Tidak Siap untuk Dukung Upacara HUT RI di IKN Kaltim
Senin (29/7/2024) Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan progres Bandara VVIP di IKN Kaltim.
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan awalnya pembangunan Bandara VVIP IKN dengan runaway 2.200 meter ditargetkan selesai agar bisa digunakan saat Upacara 17 Agustus.
Namun dengan perkembangan konstruksi terkini, ia melihat terdapat kemungkinan selesainya mundur dari rencana.
"Untuk 17 Agustus, kita buat dua skenario, bisa di situ (Bandara VVIP), tapi bisa juga di Balikpapan.
Tadinya mustinya selesai (Bandara VVIP), memang ini ada kemungkinan delay.
Jadi kemungkinan untuk menggunakan Balikpapan itu ada," ujar Budi dalam keterangan pers dikutip dari tayangan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (29/7/2024).
Saat ditanya kepastian apakah bandara dengan runway 2.200 meter sudah bisa siap menampung kedatangan para tamu negara di IKN pada 17 Agustus mendatang, Budi Karya menyatakan pihaknya akan berusaha.
Jika tidak bisa selesai, maka untuk tamu-tamu negara akan mendarat di Bandara Balikpapan.
"Saya katakan tadi, kita berusaha tapi kita memperkirakan kalau tidak bisa ya ke Bandara Balikpapan," kata Budi Karya.
Budi pun tidak memungkiri hujan yang mengguyur kawasan IKN menghambat proyek pembangunan landasan pacu Bandara IKN.
"Kami laporkan apa adanya karena memang 2 bulan terakhir itu kami atau kita terganggu sekali, karena sebulan itu cuma 8 hari (yang tidak hujan).
Jadi yang tadinya mestinya selesai, ini ada kemungkinan delay," kata dia.
Ia pun memastikan bahwa bandara IKN akan melalui serangkaian proses uji kelayakan dan keamanan sebelum dapat digunakan.
Sebab pemerintah tidak ingin ada kegagalan konstruksi di bandara tersebut.
"Kita enggak mau ada gagal konstruksi.
Pas Basuki sudah sampaikan, Pak Presiden sudah sampaikan," katanya.
Lagi pula, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menekankan agar pembangunan infrastruktur di IKN tidak dipaksakan selesai hanya demi agenda Upacara 17 Agustus.
Untuk itu, dia pun juga tidak akan memaksakan Bandara VVIP IKN untuk digunakan apabila proses konstruksinya memang belum selesai.
Basuki mengatakan sesuai arahan presiden, penyelesaian pembangunan infrastruktur di IKN tidak boleh dipaksakan.
"Beliau mengarahkan jangan terlalu dipaksakan, jangan hanya untuk 17-an.
Jadi beliau arahannya tegas, semuanya, tidak hanya bandara, tapi semuanya jangan terlalu dipaksakan," katanya.
"Karena kita tidak akan melakukan suatu kegiatan konstruksi yang nantinya gagal konstruksi, itu secara profesional kita harus pertanggungjawabkan sebagai pemerintah, oleh karenanya kami laporkan apa adanya," jelasnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Apabila pembangunan Bandara VVIP IKN dengan runaway 2.200 meter belum selesai pada 17 Agustus, Budi menargetkan penyelesaiannya akhir Agustus.
"Kalaupun tidak selesai 17 Agustus, itu selesai akhir Agustus 2.200 (meter)," pungkasnya.
Dua Perencanaan Bandara VVIP IKN Kaltim
Budi Karya Sumadi juga menjelaskan bandara IKN dibangun dengan dua perencanaan.
Perencanaan pertama untuk ukuran runway (landasan pacu) 2.200 meter. Perencanaan kedua yakni membangun runway sepanjang 3.000 meter.
Budi Karya mengungkapkan, saat ini bandara IKN dengan runway sepanjang 2.200 meter sudah hampir selesai dibangun.
"Jadi saya dengan Pak Bas (Menteri Basuki) membangun runway 2200.
Kalaupun tidak selesai 17 Agustus, itu (bisa) selesai akhir agustus itu 2.200," kata Budi Karya.
Setelah pembangunan runway sepanjang 2.200 meter rampung, pemerintah akan melanjutkan pembangunan landasan pacu hingga 3.000 meter.
Pemerintah menargetkan pembangunan fase kedua tersebut dapat selesai pada Desember 2024.
"Size yang ultimate pada bulan Desember itu 3.000.
Dan kita sudah menggelar runway sepanjang 3.000, pekerjaannya akan diteruskan, akhir Desember itu bandara dengan runway 3.000 sehingga triple 7 (pesawat berbadan besar) bisa mendarat," kata Budi.