Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Soal Anies 'Dikerjai' Parpol Tak Jadi Maju Pilkada, Pengamat: Memang Ada Tekanan Kekuasaan

 

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan tidak jadi maju di Pilkada 2024 meski sudah santer akan diusung oleh sejumlah partai seperti PDIP dan PKB di Jakarta dan Jawa Barat.

Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Anies Baswedan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa maju di Pilkada 2024.

Namun, pada akhirnya Anies tidak jadi maju di Pilkada 2024 karena partai-partai tersebut telah mengumumkan pasangan lain.

"Anies sudah berusaha, Anies sudah maksimal. Mungkin ada partai yang mau, tapi memang tekanan dari kekuasaan, ya akhirnya tidak jadi," kata Ujang, Jumat (30/8/2024).

Beberapa bulan sebelumnya, sejumlah partai politik seperti PKS, NasDem, dan PKB bahkan sudah menyebut bahwa akan mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Namun, seiring waktu berjalan tiga partai tersebut beralih mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.

Menurutnya, kondisi tersebut merupakan bagian dari demokrasi yang ditentukan oleh elite bukan rakyat. Sehingga, Anies yang dianggap mempunyai elektabilitas di Jakarta tidak bisa maju.

Hal ini menunjukkan bahwa seseorang dengan elektabilitas saja ternyata tidak cukup. "Ternyata yang memiliki elektabilitas tinggi cenderung dikerjai karena memang tidak punya partai bukan kader partai," ujarnya.

Sebelumnya, Kamis (29/8/2024), Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, mengungkapkan mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut sudah memutuskan untuk tidak maju di Pilkada Jawa Barat.

Sahrin menyampaikan bahwa salah satu pertimbangan Anies tidak maju adalah tidak ada permintaan khusus dari masyarakat Jabar maupun aspirasi partai politik.

“Sehingga, untuk itu Anies menyampaikan terima kasih, tentunya apresiasi, kepada partai yang meminta Anies untuk maju di Jawa Barat, dan dengan berbagai macam pertimbangan tentunya Anies telah menyatakan tidak maju di Jawa Barat,” kata Sahrin di Jakarta, Kamis seperti dikutip dari tv one

Petinggi PDIP Blak-blakan Tuduh Mulyono dan Geng Jadi Biang Kerok Anies Tak Bisa Ikut Pilkada

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat, Ono Surono blak-blakan soal biang kerok yang menjadi penyebab Anies Baswedan gagal maju di Pilkada Jakarta maupun Pilkada Jabar.

Sebelumnya seperti diketahui bahwa Anies batal ikut Pilkada Jakarta usai sejumlah partai pendukungnya seperti PKS, Nasdem, hingga PKB memutuskan untuk gabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono.

Setelah gagal berlayar di Pilkada Jakarta, Anies disebut akan maju di Pilkada Jabar pasca santer dikabarkan mendapat dukungan dari PDIP. Namun, impian itu kembali kandas usai partai berlogo banteng tersebut resmi mendaftarkan Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja.

Jalan terjal yang harus dilalui Anies hingga akhirnya kini dinyatakan resmi tak ikut dalam Pilkada 2024 tentu saja menuai sorotan. Menariknya, Ono Surono yang merupakan kader PDIP sempat menyinggung soal adanya upaya penjegalan.

Ia menyebut, banyak upaya besar yang dilakukan sejumlah pihak sehingga Anies terus gagal mendapatkan tiket dalam Pilkada.

"Kenapa gagal? Kami menghadapi tantangan yang besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung PDIP," sebut Ono saat konferensi pers di kantor KPU Jawa Barat, Jumat (30/8) dini hari.

Secara blak-blakan, Ono menuding Mulyono dan geng adalah dalang di balik upaya penjegalan tersebut.

"Kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya membuat Pak Anies tidak jadi diusung. Mulyono dan geng," kata Ono.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved