Siapa Mulyono and the Gank? Nama ini semakin sering terdengar dalam diskusi politik Indonesia, terutama setelah beberapa tokoh politik menuding kelompok ini sebagai dalang di balik batalnya pencalonan Anies Baswedan dalam Pilkada Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Mulyono and the Gank diduga memiliki pengaruh besar dalam keputusan politik partai, dengan kemampuan untuk mengatur strategi yang dapat mengubah arah dukungan.
Kontroversi seputar kelompok ini menimbulkan banyak spekulasi dan perhatian publik, menjadikannya topik yang menarik untuk diikuti lebih lanjut.
Latar Belakang
Mulyono and the Gank pertama kali disebut oleh Ono Surono, Ketua DPD PDIP Jawa Barat, yang menyatakan bahwa kelompok ini memiliki pengaruh besar dalam keputusan politik partai. Menurut Ono, Mulyono and the Gank dianggap sebagai pihak yang menghalangi Anies Baswedan untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
"Ada pihak-pihak tertentu yang tidak ingin Pak Anies Baswedan bergabung dengan PDI Perjuangan. Kekuatan besar itulah yang menyebabkan Pak Anies tidak jadi melaju," kata Ono Surono setelah mendaftarkan pasangan Jeje-Ronal ke KPUD Jawa Barat.
Dia bahkan tidak ragu untuk menyebutkan siapa di balik kekuatan besar tersebut yang menghalangi Anies Baswedan untuk berpasangan dengan PDI Perjuangan dalam Pilgub Jabar 2024. "Mulyono dan kelompoknya," tegasnya.
Pengaruh dalam Politik
Kelompok ini diduga memiliki jaringan yang kuat dan mampu mempengaruhi keputusan politik di tingkat daerah dan nasional. Mereka disebut-sebut memiliki kemampuan untuk mengatur strategi politik yang dapat mengubah arah dukungan partai terhadap calon tertentu.
Kontroversi seputar Mulyono and the Gank semakin memanas ketika Anies Baswedan, yang sebelumnya diharapkan maju dalam Pilkada Jawa Barat, tiba-tiba membatalkan pencalonannya. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa ada kekuatan besar yang bekerja di balik layar untuk menjegal langkah Anies.
Mulyono and the Gank adalah kelompok yang saat ini menjadi sorotan dalam dunia politik Indonesia. Pengaruh mereka yang besar dan kemampuan mereka untuk mempengaruhi keputusan politik membuat mereka menjadi topik yang menarik untuk diikuti.
Siapa Mulyono and the Gank? Pertanyaan ini mungkin akan terus bergema di benak banyak orang seiring dengan perkembangan politik di Indonesia seperti dikutip dari iNews
Petinggi PDIP Blak-blakan Tuduh Mulyono dan Geng Jadi Biang Kerok Anies Tak Bisa Ikut Pilkada
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat, Ono Surono blak-blakan soal biang kerok yang menjadi penyebab Anies Baswedan gagal maju di Pilkada Jakarta maupun Pilkada Jabar.
Sebelumnya seperti diketahui bahwa Anies batal ikut Pilkada Jakarta usai sejumlah partai pendukungnya seperti PKS, Nasdem, hingga PKB memutuskan untuk gabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono.
Setelah gagal berlayar di Pilkada Jakarta, Anies disebut akan maju di Pilkada Jabar pasca santer dikabarkan mendapat dukungan dari PDIP. Namun, impian itu kembali kandas usai partai berlogo banteng tersebut resmi mendaftarkan Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja.
Jalan terjal yang harus dilalui Anies hingga akhirnya kini dinyatakan resmi tak ikut dalam Pilkada 2024 tentu saja menuai sorotan. Menariknya, Ono Surono yang merupakan kader PDIP sempat menyinggung soal adanya upaya penjegalan.
Ia menyebut, banyak upaya besar yang dilakukan sejumlah pihak sehingga Anies terus gagal mendapatkan tiket dalam Pilkada.
"Kenapa gagal? Kami menghadapi tantangan yang besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung PDIP," sebut Ono saat konferensi pers di kantor KPU Jawa Barat, Jumat (30/8) dini hari.
Secara blak-blakan, Ono menuding Mulyono dan geng adalah dalang di balik upaya penjegalan tersebut.
"Kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya membuat Pak Anies tidak jadi diusung. Mulyono dan geng," kata Ono.***