Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sebelum Ditemukan Meninggal, Mahasiswi Kedokteran Sempat Mengaku Lupa Minum Obat

 

Misteri kematian dr Aulia Risma Lestari, seorang dokter yang masih menjalani pendidikan spesialis (PPDS), masih jadi sorotan publik. Aulia diduga mengakhiri hidupnya dengan menyuntikkan obat ke tubuhnya sendiri, yang disinyalir akibat tekanan dan perundungan yang dialaminya di RSUP Kariadi Semarang.

Salah satu saksi, Marsono yang merupakan penjaga kos tempat Aulia tinggal mengungkapkan, pada Minggu (11/8) korban masih sempat keluar untuk membeli makanan.

Marsono menyebut, dalam percakapan terakhir mereka, Aulia mengeluh kelelahan hingga lupa minum obat karena beban pekerjaan yang banyak.

Dan, pada Senin (12/8), Aulia ditemukan tidak bernyawa di kamarnya di kawasan Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang. Hal tersebut diketahui setelah kakaknya yang tinggal di kos yang sama, meminta bantuan tukang kunci untuk membuka kamar Aulia yang terkunci.

"Waktu kejadian itu malam Selasa, yang menemukan kakaknya, kebetulan satu kos di sini. Sempat panggil tukang kunci sampai ke Simpang Lima karena kan posisi kamar dikunci, dan saat pintu terbuka sudah ditemukan tidak bernyawa," ungkap Marsono, dikutip RMOLJateng, Kamis (15/8).

Sementara itu, Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono mengungkapkan, petugas menemukan buku harian di kamar kos korban. Dalam buku harian tersebut, Aulia mencurahkan betapa beratnya tekanan yang ia hadapi sebagai mahasiswa kedokteran, termasuk urusan dengan seniornya.

"Dia mungkin sudah komunikasi dengan ibunya di buku hariannya dia bilang berat dalam arti pelajarannya berat, dengan seniornya itu juga berat. Kedokteran itu ngalahin pendidikannya polisi," ujar Kompol Agus kepada wartawan.

Agus membantah dugaan bahwa kematian Aulia disebabkan oleh bunuh diri. Ia menjelaskan bahwa Aulia mungkin telah salah mengonsumsi obat, yang semula digunakan untuk membantu tidur.

Menurutnya, obat tersebut seharusnya digunakan dengan infus, namun korban menggunakannya secara langsung pada lengan, yang diduga menjadi penyebab utama kematian.

"Dia sempat tidak kuat dalam arti otaknya udah ambyar ngurusin pelajarannya wes abot, urusan senior berat dia mungkin pakai obat yang bisa melemaskan otot, roculax. Jadi seharusnya obat itu pake infus, kata dokter. Tapi dia pakai sedikit ke lengannya itu biar bisa tidur, bukan bundir. Namanya obat keras dia mungkin mikir itu kasih dikit biar dia bisa tidur, dia makainya malam pas mau tidur akhirnya kebablasan," pungkas Agus seperti dikutip dari rmol

Kronologi dr. Aulia Risma Lestari Bundir Akibat Bullying, Ditemukan Tewas dengan Bekas Suntikan Obat Penenang

Seorang mahasiswi kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dr. Aulia Risma Lestari (30), ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Lempongsari, Kota Semarang.

Dr. Aulia yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Undip ini diduga mengakhiri hidupnya sendiri dengan menyuntikkan obat penenang akibat mengalami tekanan berat dan perundungan.

Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono, menjelaskan bahwa korban ditemukan pada Senin (12/8/2024) sekitar pukul 23.00 WIB dengan kondisi seperti orang tidur.

“Wajahnya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur, posisi miring,” kata Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono, Rabu (14/8/2024).

Kekasih korban yang curiga karena panggilannya tak direspons sejak pagi, meminta bantuan temannya di Semarang untuk memeriksa kos korban.

Setelah gagal membuka kamar dengan kunci cadangan, pintu akhirnya berhasil dibuka dengan bantuan ahli kunci, dan ditemukan bahwa korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

“Teleponnya dari pagi (pacarnya) tapi nggak diangkat-angkat, padahal berdering (notifikasi di WhatsApp),” lanjut Kapolsek.

Hasil penyelidikan di lokasi kejadian (TKP) menunjukkan bahwa dr. Aulia diduga meninggal akibat menyuntikkan obat penenang sendiri.

“Saya nggak bisa ngomong (menyimpulkan), yang menjelaskan dokter, (keterangannya) obat itu pelemas otot tapi seharusnya lewat infus,” lanjut dia.

Di kamar korban, polisi menemukan sebuah buku harian yang berisi catatan pribadi, termasuk keluh kesah mengenai beratnya tekanan sebagai mahasiswi kedokteran serta kesulitan yang dihadapi dalam berurusan dengan seniornya.

Kompol Agus menyebut bahwa korban sebelumnya telah mengungkapkan niatnya untuk mengundurkan diri dari program pendidikan tersebut kepada ibunya, serta pernah mencurahkan isi hatinya terkait perlakuan dari senior yang dinilai keras dan sering memberi perintah yang sulit.

Kematian dr. Aulia ini juga menjadi kabar duka bagi RSUD Kardinah Kota Tegal, tempat di mana korban sehari-hari bertugas.

Jenazah dr. Aulia telah diambil oleh kedua orangtuanya dan tidak dilakukan autopsi. Kasus ini menambah daftar tragis mahasiswa yang tertekan dalam menjalani pendidikan tinggi, terutama di bidang kedokteran.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved